News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pra Piala Dunia

Bahrain Fokus Serangan Sayap

Penulis: Nurfahmi Budi
Editor: Yudie Thirzano
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

timnas Bahrain

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Timnas Bahrain datang ke Indonesia dengan optimistis. Tuan rumah, yang akan menjamu lawan di partai ke-2 Grup E babak kualifikasi III Piala Dunia 2014 Zona Asia di stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Selasa (6/9/2011), harus waspada.

Kehadiran pelatih anyar, Peter Taylor, membuat tim asal Timur Tengah tersebut memiliki kekuatan yang belum bisa terdeteksi. Selain itu, ambisi Bahrain untuk mengulangi prestasi empat tahun lalau saat nyaris lolos ke Afsel 2010, sebelum ditekuk Selandia Baru, menjadi nilai plus tersendiri.

Spirit itu pula yang membuat Firman Utina dkk tak boleh lengah, meski dalam pertemuan terakhir di putaran final Piala Asia, tim Merah Putih berhasil menangguk kemenangan dengan skor 2-1.

Di sisi teknis, skuad Bahrain saat ini dihuni para pemain dengan rata-rata usia 23-26 tahun, alias memiliki power dan stamina. Keuntungan non-teknis Indonesia adalah, mereka tidak bermain sejak putaran final Piala Asia di bulan Januari 2011 lalu. Bahrain tidak ikut babak kualifikasi sebelumnya, karena mendapat jatah otomatis di kualifikasi III Piala Dunia 2014 ini.

Setelah hanya bermain tanpa gol kontra Qatar di rumah sendiri, kubu Bahrain menginginkan angka maksimal dari Indonesia. Seperti dirilis Gulfnews, sebelum berangkat ke Indonesia, Sabtu (3/9/2011), pelatih timnas Bahrain, Peter Taylor menegaskan timnya akan tampil ofensif. Eks arsitek timnas Inggris U-21 tersebut ingin meniru pola Iran, saat menekuk tim Garuda. "Di manapun melatih, saya selalu menekankan sisi sayap sebagai pola serangan utama. Saya berharap itulah titik lemah Indonesia, setelah kami gagal dalam kesempatan pertama menjamu Qatar," sebut Taylor.

Ia mengaku kesalahan besar jika harus menghadapi tuan rumah dengan aliran bola dari lini tengah murni. "Saya punya banyak pemain bertipikal cepat, jadi sangat disayangkan jika melewatkan begitu saja area sayap. Banyak kesempatan di sana, paling tidak umpan-umpan silang kami akan membahayakan lawan," imbuh Taylor.

Pelatih yang turut membesarkan nama Gareth Barry, Jamie Carragher, Kieron Dyer, Rio Ferdinand, Emile Heskey dan Seth Johnson ini memiliki banyak pemain dengan tipikal cepat. Indonesia wajib mewaspadai Mohamed Tayeb Al Alawi, Mahmood Abdulrahman, Fahad Hardan, Ismaeel Latif, Hamad Rakea Al Anezi dan Rashed Khalil Ebr Alhooti.

Deretan pemain tersebut menjadi modal Taylor untuk menekan via sayap. Tak pelak, pola permainan ini yang harus segera dicari solusi agar bola-bola lambung ke arah gawang Indonesia bisa dieliminasi. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini