TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Hasil seri yang dialami Persiraja dalam menghadapi Arema dianggap sebagai hasil maksimal. Bahkan pada babak pertama berjalan, Abdul Musawir dan kawan-kawan sudah menunjukkan permainan ngototnya.
“Yang kita hadapi ini adalah tim yang levelnya di atas Persiraja. Sungguh ini sangat baik sekali. Anak-anak punya fighting spirit, man to man-nya berjalan, kerja sama bisa maksimal,” ucngkap Asisten Pelatih Persiraja Maman Suryaman usai pertandingan di Stadion Harapan Bangsa, Lhoong Raya, Banda Aceh, Sabtu (14/1/2012).
Di babak kedua instruksi pelatih berbeda dengan apa yang terjadi di lapangan. “Kita nggak ingin bertahan. Level permainannya tidak berubah,” ungkap Maman. Ia menduga anak-anak asuhnya ingin seperti babak pertama. “Kejadiannya mungkin karena unggul di babak pertama mereka mulai bertahan sehingga mengurangi pressure ke lawan,” jelas Maman ketika disinggung pola permainan timnya di babak kedua.
Menurut Maman, meski skor akhir 1-1, namun ia menilai melawan Arema anak asuhnya sudah cukup bagus. “Ini merupakan penampilan yang paling bagus. Walau lawan Persebaya lalu kita juga menang, tapi performance, penampilan kami lebih bagus,” tukasnya.
Disinggung soal hasil seri itu, ia menilai bukan karena faktor stamina tapi anak asuhnya ingin mempertahankan skor. Diakuinya, selama ini Persiraja kesulitan mencari tembok yang kokoh. Lima enam pertandingan lalu Persiraja tidak punya striker, terutama striker asing. “Ternyata gol-gol yang didapat selama ini dari gelandang dan belakang. Itu kelemahan kita di posisi penyerang. Persiraja tidak punya penyerang yang cepat dan haus gol,” jelasnya.
Sedangkan Pelatih Arema Abdulrahman Gurning mengatakan, hasil draw di kandang lawan cukup bagus. “Ya, kami salut dengan permainan Persiraja yang mengandalkan kecepatan. Kita salut dengan semangat juang mereka. Ini jarang dimiliki tim lain,” ujar Gurning. Saat timnya ketinggalkan satu gol, ia mengatakan kepada pemainnya bahwa di babak kedua masih ada waktu.
“Nah ini yang kita lakukan kepada mereka. Tetapi saat kita dapat samakan kedudukan kembali lagi penyakitnya terulang. Anak-anak mainnya dengan umpan-umpang jarak jauh, dengan bola-bola lop,” tukasnya. Menurutnya, target tim memang harus menang. Tapi kalau berhasil mendapatkan seri di kandang lawan, ia menilainya adalah kemenangan juga.
Disinggung soal menurunkan Noh Alam Shah di babak kedua, Gurning mengatakan, pemain yang dikenal dengan julukan Along itu memang kurang siap untuk dimainkan di menit awal. Pasalnya, pemain asal Singapura ini baru datang belakangan, di hari Jumat lalu.