News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik PSSI

Pertemuan PSSI dan KPSI yang Difasilitasi Menpora Memanas

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

La Nyalla dan Djohar Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Andi Alifian Mallarangeng memanggil Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin dan juga Ketua KPSI, La Nyalla Mahmud Mattaliti pada Rabu (5/12/2012).

Meski menerima rombongan PSSI dan KPSI secara terpisah, Menpora seperti diakui oleh salah seorang pengurus PSSI yang enggan disebutkan namanya mempertemukan keduanya di ruang kerjanya. Dalam pertemuan yang berlangsung singkat tersebut, Djohar dan La Nyalla sempat salaman sebelum mendengarkan arahan dari wakil pemerintah di bidang olahraga dan kepemudaan tersebut.

"Saya minta agar permasalahan yang terjadi diselesaikan melalui JC (Joint Committe.Red) secepatnya. Kita tidak punya waktu lagi karena PSSI akan segera menggelar kongres," kata Andi yang langsung menyudahi pertemuan.

Sebelumnya, suasana tegang sempat terjadi saat Andi menerima rombongan Djohar. Hal itu setelah dia meminta agar PSSI menggelar kongres biasa bukan Kongres Luar Biasa (KLB) seperti yang telah diagendakan.

Semakin menegangkan, setelah Andi mengancam akan menggagalkan KLB yang sesuai rencana akan digelar di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 10 Desember mendatang, sekiranya PSSI tidak menggunakan voters dari KLB Solo.

"Saya minta agar voters Solo yang menjadi peserta kongres nanti. Kita lupakan dululah statuta. Sebab kondisinya saat ini krusial, menyusul adanya surat dari FIFA," kata Andi sembari meminta Djohar bersama Sekjen Halim Mahfudz dan Bob Hippi serta Widjayanto untuk menemui La Nyalla cs yang berada di ruangan lain.

"Mari kita temui mereka (La Nyalla cs) sekaligus saya sampaikan bahwa PSSI setuju untuk menggelar kongres dengan voters Solo," ujar Andi dengan nada setengah memaksa.

Merasa tidak sesuai dengan aturan main yang berlaku, Djohar pun meminta agar urusan voters diputuskan melalui JC. Jawaban tersebut membuat Andi sedikit naik pitam, sehingga mengancam akan meminta Kapolri untuk tidak memberikan izin kepada PSSI berkongres, yang membuat situasi memanas.

"Selaku pemerintah, saya tau batasan sampai mana harus masuk. Ini semua agar kita terhindar dari sanksi," seloroh Andi.

Sayangnya, ia pun tidak bisa menjawab, saat ditanya bagaimana menjelaskan kepada masyarakat sepakbola di tanah air, sekiranya FIFA justru menjatuhkan sanksi akibat karena PSSI melakukan pelanggaran terhadap statuta.

"Saya pikir tidak mungkin FIFA akan melakukan hal seperti itu," jawab Andi.

Seperti diketahui, PSSI telah menetapkan KLB yang akan dilakukan di Palangkaraya, diikuti oleh peserta kongres tahunan yang sebelumnya di lakukan di kota yang sama. Hal tersebut sesuai dengan aturan main yang berlaku.

"Kongres tahunan di Palangkaraya sudah mendapat persetujuan FIFA. Karena itu, sudah pasti kita akan melanggar statuta, sekiranya menggunakan voters KLB Solo. Apalagi, selama setahun pasca KLB Solo, kompetisi sudah dijalankan," papar Djohar sembari mengatakan menyerahkan sepenuhnya putusan voters untuk KLB nanti pada JC.

Koran Futuristik dan Elegan
Klik Tribun Jakarta Digital Newspaper
Baca juga:
 
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini