Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemberian sanksi skorsing kepada 6 anggota Komite Eksekutif (Exco) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang melakukan walk out pada KLB PSSI 17 Maret 2013 membuat mereka tidak boleh terlibat dalam pesepakbolaan mengatasnamakan organisasi.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Hadiyandra menyikapi surat FIFA yang dikirimkan kepada Wakil Ketua Umum PSSI, Farid Rahman tertanggal 22 Maret 2013 sebagai balasan dari surat yang dikirimkan sebelumnya pada 18 Maret 2013.
"PSSI tidak pernah berkirim surat resmi mengatasnamakan Wakil Ketua Umum. Saya sudah cek di sekretariat dan melihat di surat keluar tidak ada surat atas nama Wakil Ketua Umum," ujar Hadiyandra ditemui di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3/2013).
Farid Rahman, bersama Tuti Dau, Widodo Santoso, Bob Hippy, Sihar Sitorus, dan Mawardi Nurdin merupakan Exco yang melakukan walk out pada KLB PSSI. Mereka melakukan walk out, karena tidak setuju adanya penambahan agenda kongres.
Menurut Hadiyandra, keenam Exco yang melakukan walk out itu diberikan sanksi skorsing. Sanksi skorsing itu diputuskan pada rapat Exco atas perintah peserta kongres. Jadi itu merupakan keputusan KLB.
"Mereka melakukan WO pada saat diputuskan pembahasan unifikasi liga. Peserta kongres kemudian memberikan perintah kepada Exco lainnya untuk menskorsing 6 orang itu. Itu kewenangan voters memberikan perintah kepada rapat exco. Rapat Exco memutuskan mereka diskorsing sampai kongres berikutnya," tuturnya.
Rencananya di antara tanggal 1 sampai 5 April Exco akan mengadakan rapat untuk membahas beberapa agenda. Hadiyandra menegaskan, 6 Exco terhukum tidak bisa menghadiri rapat itu.
Mereka yang berhak hadir pada rapat tersebut yaitu, Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, anggota Exco PSSI, Erwin Dwi Budiawan, Robertho Rouw, dan Toni Aprilani. Serta anggota Exco PSSI yang disahkan pada KLB PSSI. Mereka yaitu, Wakil Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mahmud Mattalitti, dan anggota Exco PSSI, Zulfadli, Hardi Hasan, La Siya, dan Djamal Aziz.
"Kami akan mengadakan rapat Exco untuk membahas beberapa hal menyikapi perkembangan organisasi. Exco yang diskorsing tidak diundang, karena dalam masa skorsing diputuskan mereka tidak boleh terlibat dalam pesepakbolaan mengatasnamakan organisasi. Dengan demikian yang hadir pada rapat Exco adalah empat Exco baru dan sisa Exco yang tidak dihukum," tambahnya.