TRIBUNNEWS.COM – Kedatangan Mario Balotelli memberi pencerahan pada AC Milan. Penyerang yang didatangkan dari Manchester City itu terus mencetak gol dan jadi simbol kebangkitan I Rossoneri setelah sempat tenggelam di awal musim ini.
Bahkan aura yang ditunjukkan Balotelli mampu menutupi sinar Stephan El Shaarawy yang sebelumnya terang benderang. Kedua pemain ini akan kembali berebut pengaruh atau bersaing secara sehat ketika melawat ke Marc'Antonio Bentegodi menghadapi Chievo Verona pada giornata 30 Serie A, Minggu (31/3/2013)
Sejak didatangkan dengan 19 juta Poundsterling pada Januari silam, Mario Balotelli nyaris tidak pernah berhenti mencetak gol untuk AC Milan. Striker berdarah Ghana itu sukses menceploskan tujuh gol dalam enam pertandingan untuk Rossonerri. Ketajaman Super Mario turut berlanjut bersama tim nasional Italia. Tiga gol dalam dua pertandingan selama jeda internasional pekan lalu diceploskan Balotelli untuk Azzurri.
Pemain binaan Inter Milan terlihat lebih dewasa di dalam maupun di luar lapangan sejak berbaju Rossonerri. Terlepas dari pengakuan Balotelli yang menganggap sang kekasih, Fanny Neguesha, sebagai faktor yang mempengaruhi kedewasaannya.
"Ketika anda memiliki pemain berbakat seperti Balotelli anda hanya harus sedikit bersabar. Waktunya akan datang ketika pemain itu harus memikul tanggung jawab dan berjalan seorang diri. Sekarang adalah waktunya Mario. Kredit untuk dia atas ketenangan, keyakinan, dan kemampuannya," puji allenatore Azzurri, Cesare Prandelli di Sports Mole.
Kematangan Balotelli menjadi berkah bagi AC Milan. Dalam enam laga Serie A, AC Milan tak pernah sekalipun mengalami kekalahan ketika Balotelli diturunkan. Pemuda 22 tahun itu hanya gagal mencetak gol ketika menghadapi eks klubnya, Inter Milan. Sisanya, AC Milan hanya gagal meraih kemenangan ketika Balotelli mencetak gol saat bermain imbang 1-1 dengan Cagliari.
Penampilan cemerlang Balotelli bisa menjadi tanda-tanda alam tersingkirnya Stephan El Shaarawy. Maklum saja, pemuda 20 tahun itu sudah tidak mencetak gol sejak terakhir kali menjebol gawang Inter Milan pada 25 Februari silam. Tanpa gol, posisi Si Firaun Cilik sebagai penyerang utama Rossonerri bisa digeser oleh Balotelli.
"Saya tidak percaya kedatangan Mario ke AC Milan membuat saya tersingkir. Faktanya, kedatangan dia membuat semuanya jadi lebih mudah. Kemandulan tidak mencemaskan saya sama sekali. Bagi saya, yang terpenting adalah bermain secara baik. Gol akan datang sendiri sebagai konsekuensi. Saya tidak cemas," tegas El Shaarawy seperti dikutip Tribunnews.com dari La Gazzetta dello Sport.
Stephan El Shaarawy dan Mario Balotelli sudah menyiratkan kompetisi yang sehat di antara mereka berdua. Kompetisi sehat ini tentu menjadi sinyal positif bagi AC Milan untuk menghadapi Chievo Verona. Maklum, Gialloblu sedang dalam performa bagus. Skuat asuhan Eugenio Corrini itu sukses memenangkan dua pertandingan terakhir setelah menjalani lima pertandingan beruntun tanpa kemenangan.
Kerjasama apik Balotelli-El Shaarawy sangat dibutuhkan Rossonerri di Verona. Sumbangan gol maupun assist mereka bisa memperbesar peluang AC Milan meraih kemenangan di Marc'Antonio Bentegodi. Tambahan tiga angka atas Chievo bisa mengangkat AC Milan ke peringkat kedua andai Napoli tumbang di tangan Torino sehari berselang.(Tribunnews.com/deo)