TRIBUNNEWS.COM – Cedera merupakan hal paling menakutkan bagi para pesepak bola. Tak jarang, cedera memaksa pemain mengakhiri mimpinya bersama si kulit bundar, seperti yang dialami oleh mantan gelandang Wigan dan Fulham, Jimmy Bullard.
Bullard harus mengakhiri petualangannya di dunia sepak bola, Oktober tahun lalu. Tak ada lagi sepak bola, kompetisi, sorak-sorai, dan kesenangan bagi Bullard setelah dilanda cedera. Yang tersisa hanyalah kepedihan yang mendalam.
Bullard merupakan pemain binaan West Ham United. Pria yang kini berusia 34 tahun itu punya andil besar membawa Wigan Athletic promosi ke Premier League musim 2004-05. Dia juga pernah memperkuat tim-tim Premier League lainnya, Fulham dan Hull City.
Setelah beberapa kali berpindah klub, Bullard pun mengakhiri petualangannya di tim Milton Keynes Dons. Perpisahannya dengan si kulit bundar disebabkan cedera yang menimpa lutut kirinya.
Seperti dikutip Tribunnews.com dari Dailymail.co.uk, Bullard sempat terpukul setelah 'dipaksa' berpisah dengan sepak bola. Harapannya untuk menorehkan prestasi lebih baik di lapangan hijau pun pupus.
Namun Bullard segera bangkit. Dia kini menemukan "mainan" baru yang mampu menjaga semangatnya untuk berkompetisi. Caranya dengan menyeriusi olahraga golf yang awalnya hanya sebagai hobi.
Langkah pertama Bullard pada turnamen PGA EuroPro Tour yang digelar di School at Stoke by Nayland, Suffolk cukup mengesankan. Di ronde pertama, Bullard mampu mencetak 75 pukulan yang disusul menjadi 76 pukulan dari 36 lubang yang tersedia. Sayang ronde kedua terpaksa ditunda karena turunnya salju.
Untuk hadiah yang ditawarkan, golf memang tidak sementereng sepak bola. Meski demikian, Bullard tampak sangat menikmati profesi barunya itu. Menurutnya, setelah 16 tahun berkarier di sepak bola, dirinya senang menemukan kembali semangat berkompetisi dalam hidupnya.
"Sangat berat ketika, Anda sudah lama bermain sepak bola dan secara tiba-tiba semuanya berjalan tanpa arah," katanya. "Itu sangat menyakitkan, terasa asing, aneh, dan sedikit depresi," beber Bullard.
"Tujuan saya ada di sini adalah mendapatkan arah baru. Sejak saya gantung sepatu, saya tidak mendapat banyak dukungan dalam hidup saya, tidak ada sepak bola. Kini saya selalu memiliki arah di akhir pekan, selalu punya kompetisi yang diikuti. Saya selalu mencintai golf, jadi saya pikir 'kenapa tidak mencobanya'," katanya.