TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duet Pelatih SEA Games 2013, Rahmad Darmawan dan Aji Santoso tampaknya tidak membuat mantan pelatih Timnas Indonesia Eddy Sofyan merasa plong. Masalahnya, kualitas mumpuni Rahmad Darmawan, dinilai tidak berbanding lurus dengan Aji Santoso. Ketua Umum Badan Sepak Bola Rakyat Indonesia (Basri) periode 2013/2018, Eddy Sofyan.
Ketua Umum Badan Sepak Bola Rakyat Indonesia (Basri) periode 2013/2018 ini mengatakan, PSSI harus mampu memberikan alasan khusus seputar penunjukkan Aji Santoso. Pasalnya, Aji dinilai pernah gagal ketika menangani Timnas lawan Bahrain pada putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2014, Rabu (29/2/2012). Ketika itu, Indonesia diberi 10 gol tanpa mampu memberikan balasan.
"Itu adalah kekalahan terburuk sepanjang sejarah sepak bola Indonesia dan internasional. Lantas, apa kriterianya jika Aji kembali dipercaya menjadi asisten pelatih SEA Games 2013?" ujar Eddy Sofyan yang pernah membantu Yuswadi dalam menangani PSSI Junior pada tahun 1982 tersebut.
Diajang tersebut, Indonesia pun terpaksa tampil dengan sepuluh pemain dan tanpa didampingi pelatih kepala dibangku cadangan akibat menerima kartu merah.
Kondisi semakin parah ketika Indonesia menerima hukuman empat tendangan pinalti. Selain penjaga gawang Syamsidar yang mendapat kartu merah, pelatih kepala Aji Santoso juga diusir wasit asal Lebanon, Andre El Haddad dari bangku cadangan.
Namun, kemenangan besar dari Indonesia, tidak cukup menjadi modal Bahrain lolos ke babak berikutnya. Sebab, Qatar berhasil menahan imbang Iran dengan skor 2-2. Iran sukses mengumpulkan 12 poin dan menjadi juara Grup E, dan Qatar dengan poin 10 menjadi runner-up.
Sementara Bahrain, berada ditempat ketiga dengan 9 poin, dan Indonesia tetap di posisi juru kunci. Dari enam kali pertandingan, tidak satu poin pun mampu dihasilkan Indonesia.
"PSSI seharusnya punya kriteria untuk menunjuk pelatih Timnas agar pelatih-pelatih lokal memiliki motivasi dan memiliki peluang yang sama. Misalnya saja, berdasarkan jam terbang, track record, wawasan dan nama baik. Jika tidak, akan berdampak negatif terhadap pemain, sepeti kurang respek terhadap pelatihnya. Karena itu, saya menyayangkan jika Aji disandingkan dengan Rahmad yang sudah punya nilai positif," imbuhnya.
Ketika menangani Timnas, sosok Eddy begitu disegani. Pasalnya, banyak pemain berkualitas yang tampil gemilang di bawah besutannya. Misalnya saja, Eddy pernah membawa Warta Kusuma dan kawan-kawan tampil diajang Kings' Cup di Bangkok tahun 1987, Merdeka Games tahun 1989, Piala Asia 1992, SEA Games di Bangkok tahun 1985, Merlion Cup di Singapura tahun 1984 dan Marahalim Cup 1988.
Sedangkan pemain yang pernah merasakan tangan dinginnya yaitu Aji Ridwan Mas, Marzuki Nyak Mat, Patar Tambunan, Noah Meriem, dan Hermansyah.