Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM – Di klub lamanya, Caen, klub kecil di Ligue 1 Prancis, M'Baye Niang dipuja-puji. Hal itu menurutnya, secara tak langsung membuatnya jadi terlena. Dan ketika bergabung dengan AC Milan, penyerang berusia 18 tahun ini pun merasa seperti baru bangun dari tidur panjangnya.
"Di Caen, semua orang bilang bahwa saya terlalu hebat, bahwa saya pemain fenomenal. Tapi itu akan membuat Anda akan malas tanpa disengaja dan tak bekerja keras seperti sebelumnya. Anda tak bisa begitu di AC Milan,” ungkapnya.
"Ada pemain yang lebih kuat dari saya di posisi penyerang, dan jika Anda tidak berlatih keras maka Anda tidak bermain, Anda hanya menjadi penyerang keenam," katanya lagi.
Sejak hijrah ke Rossoneri pada 2012 silam, Niang merasakan perubahan yang luar biasa. Bukan hanya menyangkut gaya hidupnya, tapi juga kualitas permainannya.
“Saya sekarang tahu bahwa Anda harus berperilaku dengan kelakuan tertentu di klub ini. Philippe Mexès sering menasihati saya. Dia bilang bahwa saya harus menerima yang namanya hukuman dan mesti bangkit lagi. Dia bilang agar saya mengutamakan kesempurnaan pada kehidupan pribadi saya,” lanjutnya.
“Saya selalu berlatih dengan giat dan ketika saya pulang, saya menjalani hidup sebagai seorang atlet. Hidup saya pun berubah. Saat masih berusia 16 tahun, saya tak pernah peduli pada nasihat orang lain tentang larangan ini-itu. Saya akan bekerja lebih keras lagi untuk menjadi pemain yang mampu terus berkembang,” kata pemain berpaspor Prancis keturunan Senegal itu.
Musim ini, total ia sudah melakoni 20 laga untuk AC Milan dengan 16 kali di antaranya di Serie A, dan sisanya di Liga Champions, serta Coppa Italia. Dari 20 kali itu, delapan kali jadi starter, dan 12 kali jadi pemain cadangan. Niang baru menyumbang satu gol yang dilesakkan ke gawang Regina di ajang Coppa Italia, dan satu kali assist saat melawan Atalanta di Serie A . (Tribunnews/den)