TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Gertakan pemain untuk mogok bermain melawan PSLS Lhokseumawe tidak terbukti.
Namun, begitu sampai di Makassar, pemain benar-benar mogok berlatih gara-gara sisa 50 persen gaji bulan Maret belum dibayarkan.
Mulai Jumat (19/4) pagi, seluruh skuad tim berjuluk Ayam Jantan dari Timur ini tak akan berlatih hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
Mogok latihan ini sebagai bentuk kekecewaan mereka kepada manajemen dan pengurus yang selalu terlambat memberi gaji. Ditambah lagi dengan bonus tiga kemenangan PSM hingga kini tidak juga kunjung turun.
Kapten tim, Andi Oddang, mewakili rekan-rekannya menuturkan bahwa pemain akan kembali berlatih hanya selama sisa gaji Maret sebesar 50 persen dan bonus kemenangan beberapa waktu lalu dibayarkan.
"Kita butuh itu (gaji). Banyak tagihan yang harus dibayar, tolong manajemen jangan hanya janji-janji saja. Ada gaji, latihan bakal jalan lagi," ujar Oddang.
Apalagi, kata Oddang, bonus juga hingga kini tidak jelas rimbanya. "Bonus juga mana, kemarin kami tiga kali menang, yakni melawan PSIR Rembang, Persiraja dan Persema, meski itu hanya kemenangan WO," ujarnya.
Senada juga disampaikan stopper asing asal Chile, Christian Alejandro Febre Santis, yang mengaku butuh gaji untuk dikirimkan kepada keluarganya di Chile. "Saya ada anak dan istri Culiao ( bahasa latin Artinya; Teman). Family (keluarga) saya butuh uang. Saya mau kirimkan ke mereka tapi hanya 50 persen, bagaimana ini," ujar Febre.(mik/tribun timur)