Laporan Wartawan Tribun Medan, Randy Hutagaol
TRIBUNNEWS.COM – Meski turun dengan skuat terbaik, PSMS Medan hanya mampu mencuri satu poin pada laga lawatan menghadapi PSBL Langsa di Stadion Langsa, Minggu (28/4/2013).
Agung Prasetya yang sebelumnya terganjal alih status, akhirnya melengkapi kuartet bek. Demikian pula dengan eks gelandang ofensif PSMS ISL, Muhammad Antoni yang menambah daya sengat tim. Namun demikian, skor kacamata di ujung laga tak dapat dibendung.
Pelatih Kepala, Edy Syahputra mewantahkan teorema taktik yang berbeda kala melawan PSSB Bireuen 24 April lalu. Kelengkapan pemain inti membuatnya mengubah pola bermain 4-2-3-1 menjadi 4-4-2 diamond sejak pluit kick off ditiupkan wasit. Ia tak menduga kalau ramuan taktik kali ini menjadi senjata makan tuan. Gagal memaksimalkan peluang dari skema ofensif tinggi.
"Saya tak menduga sama sekali PSBL Langsa bermain ngotot dan impresif. Kami terlalu pede (percaya diri). Bermain terlalu terbuka dengan 4-4-2 diamond. Ternyata mereka lebih dari mampu mengimbangi permainan. Tapi saya tak bilang, perubahan formasi ini keliru," katanya saat dihubungi Tribun Medan (Tribunnews.com Network), kemarin malam.
Kedua tim menyuguhkan permainan monoton di babak pertama. Si kulit bundar lebih banyak berkutat di lapangan tengah. Menilik situasi tersebut, tuan rumah menerapkan skema serangan balik cepat. Beberapa peluang mampu dilesakkan Suhendi dan Zainuddin, namun kiper Yuda Andika mampu menghalau cecaran tersebut. Kuartet bek yang bermain disiplin juga berhasil memapas laju serangan lawan.
Sayang, karena kurang sabar pasukan Ayam Kinantan cenderung bermain kasar. Alhasil, Saktiawan Sinaga dan Ari Yuganda diganjar kartu kuning. Masing-masing karena menyikut lawan dan melakukan tekel keras. Skor 0-0 bertahan hingga turun minum.
Perubahan signifikan mewujud di babak kedua. Anak asuh Edy Syahputra tampil terbuka dan menyerang. Duet Saktiawan dan Jecky mampu membuat Zulbahra jatuh bangun menyelamatkan gawangnya. Gelandang ofensif Zulkarnaen sempat menggetarkan jala gawang tim berjulukan Elang Biru, sayang wasit menganulir gol tersebut.
Didukung ribuan suporter, Rijaldi dan kawan-kawan meladeni dengan skema serangan yang rapi. Gelombang peluang bertubi-tubi mencecar gawang PSMS. Satu kesempatan emas diciptakan Novriansyah lewat sepakan keras, namun lagi-lagi Yuda tampil gagah di bawah mistar. Pertandingan berjalan semakin alot, namun skor kacamata tak berubah hingga laga bubar.
"Kedua tim bermain bagus, khususnya di babak kedua. Saya tak kecewa dengan hasil ini kalau melihat proses permainan secara menyeluruh. Kami punya tiga peluang emas yang seharusnya bisa menjadi gol, tapi penyelesaian akhir tidak berjalan sesuai keinginan," ucap Edy.
Sementara pelatih PSBL Langsa, Anwar mengapresiasi kinerja anak asuhnya selama 90 menit laga berjalan. Menurutnya, menahan imbang PSMS Medan serupa dengan kemenangan.
"Melihat materi pemain PSMS, seharusnya mereka ada di liga super. Mereka punya pemain-pemain berpengalaman dan berkualitas. Tapi, PSBL Langsa yang didominasi pemain muda tidak minder. Saya bangga dengan anak-anak yang mampu mengimbangi permainan tim tamu. Bagi kami, hasil ini sama dengan menang," katanya tersenyum puas.