TRIBUNNEWS.COM – Francesco Totti menatap laga melawan Chievo dalam lanjutan Serie A di Stadion Olimpico, Rabu (8/5/2013) dengan senyuman di bibirnya. Ya, "sang Pangeran dari Roma' ini pasti masih mengingat kenangan indah saat menjamu tim berjuluk Gialloblu alias si kuning biru ini pada musim lalu.
Ketika itu, tepatnya pada 8 Januari 2012, Totti memborong dua gol kemenangan Roma 2-0. Gol dicetaknya menit 34, dan 78. Usai membobol gawang lawan, ia melakukan selebrasi melepas jersey dan memperlihatkan tulisan di kaus dalam "Sorry I'm Late", yang berupa permintaan maaf karena di musim tersebut ia belum juga mencetak gol untuk klubnya.
Dini hari nanti, Totti yang sekarang sudah berusia 36 tahun pastinya berharap momen indah itu bakal terulang kembali. Tapi ia tak perlu lagi mempersiapkan kaus dalam bertuliskan "Sorry 'I'm late" lagi. Pasalnya, seiring bertambahnya usia, justru performa Totti makin menanjak.
Musim ini Totti seolah telah mengalami kebangkitan kedua. Dari 32 kali bermain di Serie A, ia sudah menyumbangkan 12 gol. Ditambah lagi dengan 12 assist, dan total melepaskan 113 tendangan ke gawang.
Namun, bukan hanya memori indah itu saja yang memotivasi Totti. Ada hal yang lebih krusial lagi yakni ambisi untuk mendapatkan tiket Liga Champions musim depan. Saat ini, Roma masih bercokol di peringkat lima dengan poin 58. Di atasnya ada Fiorentina dengan 61 poin, dan AC Milan dengan 65 poin.
Ia optimistis, skuatnya mampu melakukan aksi sapu bersih di empat laga tersisa untuk merealisasikan mimpi bertarung di Liga Champions. Sebuah tekad yang sangat menantang. Pasalnya, lawan yang harus dihadapi terutama di tiga partai tersisa sungguh sangat berat yakni Milan, Napoli, dan Lazio.
Nah, untuk memudahkan target tersebut langkah pertama adalah menaklukkan dulu rintangan pertama yakni Chievo. "Fokus kita adalah pertandingan pertama yang berada di depan mata. Chievo bukan lawan yang mudah ditaklukkan. Performa mereka sedang bagus, dan kita harus ekstra hati-hati," katanya.
Satu hal yang membuta sang kapten lega adalah performa Roma sendiri yang juga sedang melaju kencang. Dari enam laga terakhir, Roma belum pernah kalah. Mereka sukses meraih empat kemenangan masing-masing atas Torino 1-2, Inter Milan 2-3, Siena 4-0, dan terakhir 0-1 atas Fiorentina. Ditambah dengan dua hasil seri melawan Lazio 1-1, dan Pescara 1-1. "Momentum bagus ini harus terus kita pertahankan. Dan ini jadi modal kita untuk mewujudkan target sapu bersih di laga tersisa," katanya.
Pelatih Aurelio Andreazzoli sepertinya tak akan mengubah formasi terbaiknya dengan pola 4-2-3-1 seperti ketika menekuk Fiorentina 1-0 di partai terakhir. Striker bengal yang sedang naik daun, Pablo Osvaldo bakal tetap dipasang sebagai lone ranger di lini depan. Di dua laga terakhir, striker kelahiran Argentina ini konsisten menyumbang gol yakni ke tiga gol ke gawang Siena saat menang 4-0, dan gol semata-wayang kemenangan ke gawang Fiorentina.
Totti sendiri memuji kiprah pemain 26 tahun itu, dan memintanya untuk tetap bertahan di AS Roma.
"Osvaldo adalah teman saya dan pemain yang kuat dan merupakan bagian dari skuad ini. Ia merupakan seseorang dengan kualitas yang baik. Saya merasa nyaman berada di sisinya, meski tentu saja terserah kepada klub untuk membuat keputusan. Tapi, saya berharap dia bisa tetap bersama kami karena sulit untuk menemukan seseorang dengan kualitas seperti itu," katanya.
Totti bakal berdiri tepat di belakang Osvaldo untuk memberikan amunisi untuk sang bomber. Ia akan didampingi Erik Lamela di sisi kanan, dan Alessandro Florenzi di sisi kiri. Di lini tengah, dua gelandang tangguh Daniele De Rossi, dan Michale Bradley akan memastikan stabilitas alur serangan, dan pertahanan tim serigala ibu kota tersebut.
Di pihak lain, Chievo sendiri telah menunjukkan grafik positif dari tahun lalu. Dalam dua laga terakhir melawan Roma di kandang, mereka menang 1-0 akhir tahun lalu, dan imbang pertengahan tahun 2012.
Saat ini, Chievo berada di peringkat 13 klasemen sementara dengan raihan 40 poin. Pelatih Eugenio Corini pun menggelorakan semangat skuatnya untuk bisa masuk sepuluh besar.
Di atas Chiveo bercokol Bologna dengan poin sama, Cagliari dengan poin 43, dan Parma di peringkat sepuluh dengan poin 43. Jadi, peluang untuk merangsek ke posisi sepuluh besar memang masih terbuka lebar.
"Kunci kita menghadapi AS Roma adalah keseimbangan, dan kekompakan tim. Semangat untuk bertarung sampai menit terakhir juga sangat dibutuhkan melawan tim berkelas seperti mereka," ujarnya menegaskan. (Tribunnews.com/den)