TRIBUNNEWS.COM - Duel antara Arema Indonesia menghadapi Persija Jakarta, Minggu (30/6), menjadi laga syarat emosional bagi pelatih kedua tim. Maklum, kedua pelatih pernah menangani tim lawan.
Pelatih Persija Benny Dolo pernah dua kali menangani Arema, yakni 2004/2005 dan 2005/2006. Bendol mencatatkan prestasi emas di Arema.
Ia membawa Singo Edan menjuarai Divisi Satu (2004) dan Copa Dji Sam Soe (2005 dan 2006).
Bendol juga menangani Persija pada 2009-2010, ketika Macan Kemayoran finis di peringkat 5. Posisinya kemudian digantikan Rahmad Darmawan di musim berikutnya.
Rahmad pun tidak gagal mengantarkan Persija juara di musim 2010/2011. Persija finis di peringkat ketiga.
"Perasaan nostalgia pasti ada. Jujur saya punya kenangan baik di Arema saat meraih gelar juara Copa Dji Sam Soe. Tapi, kita harus profesional dan berpikir bagaimana mengalahkan lawan yang akan kita hadapi," kata Benny.
Benny Dolo, yang menggantikan Iwan Setiawan di pertengahan musim ini, mengangkat Persija ke urutan 9 klasemen dengan 32 poin dari 26 laga. Padahal, Macan Kemayoran sempat menjadi juru kunci.
RD, sapaan akrab Rahmad Darmawan, respek kepada Persija. Peningkatan performa Macan Kemayoran di putaran kedua kompetisi ia nilai berkat kejelian Benny Dolo.
"Benny Dolo sangat jeli memilih pemain yang cocok untuk meningkatkan tim. Itu sebuah pencapain bagus yang tidak bisa dianggap enteng. Saya juga pernah berada di Persija. Setahu saya, Persija selalu memiliki semangat bertarung yang tinggi sebagai tim Ibu Kota" kata RD.
Selengkapnya di edisi cetak Berita Kota Super Ball