TRIBUNNEWS.COM, SANTOS - Seperti halnya pemain bola asal Brasil, Neymar mulai menggeluti sepak bola tidak di atas lapangan. Melainkan di jalanan atau tanah lapang berdebu yang ada di kota kelahirannya, Mogi das Cruzes, sebuah kota kecil di wilayah selatan Brasil.
Ayahnya, Neymar da Silva Senior, yang mantan pesepak bola hanya bisa memasukkan Neymar ke sekolah umum. Sialnya, sekolah tersebut dikenal sebagai salah satu sekolah paling bermasalah di negara bagian Sao Paulo. Beruntung, Fino, pelatih Neymar kala masih di Portuguesa Santista, punya kenalan seorang kepala sekolah sebuah private school. Fino meminta sang kepala sekolah untuk mensponsori Neymar dan keluarganya karena tak mau bakat sepak bolanya hilang jika bertahan di sekolah umum.
Neymar, bersama adiknya, akhirnya mendapat beasiswa. Dia segera menjadi pusat perhatian berkat skill -nya yang sudah mumpuni sejak kecil. Neymar langsung menjadi pemain andalan tim sepak bola sekolahnya. Dalam turnamen pertama bersama tim sekolah, Neymar langsung menyabet penghargaan Pemain Terbaik.
Saat keluarganya hijrah ke Kota Santos pada 2003, perjalanan Neymar mulai menemukan arah yang lebih jelas. Neymar pun segera bergabung dengan salah satu klub terbesar di Brasil, Santos FC.
Dalam kurun waktu sekitar enam tahun di akademi Santos, “berlian” yang dimiliki diri Neymar pun bisa cemerlang. Tak lama usai berulang tahun ke-17, Neymar melakoni debut bersama tim senior Santos. Tepatnya pada 7 Maret 2009 saat Santos menang 2-1 atas Oeste. Pekan berikutnya, Neymar mencetak gol pertamanya bagi Santos ke gawang Mogi Mirim.
Talenta yang dimiliki Neymar sanggup membuat kehidupan keluarganya berubah drastis. Saat berumur 15 tahun, Neymar sudah membuat Santos rela menggajinya 10.000 real Brasil atau lebih dari 45 juta rupiah. Sebelum merayakan sweet seventeen , Neymar sudah mengantungi gaji 25.000 real Brasil (sekitar Rp113 juta) per bulan. Gaji ini 40 kali lipat dari upah minimum di Brasil.
Sebelum Neymar berulang tahun ke-17, keluarganya sudah bisa memiliki rumah baru yang sangat luas di dekat Stadion Vila Belmiro. Neymar beruntung memiliki seorang ayah yang bijak dan selalu mengawasi perkembangan anaknya.
Meski sudah punya pendapatan luar biasa tinggi, Neymar diharuskan tetap menginjak bumi. Neymar Sr hanya akan memberikan uang jika sang anak tampil bagus saat bertanding. Ayahnyalah yang akan segera mengembalikan Neymar ke jalur yang benar jika melenceng dari arah yang seharusnya.
“Ayahku selalu berada di sampingku sejak aku kecil. Dia mengurus semua hal, termasuk mengatur keuanganku dengan tanpa melupakan tugasnya sebagai kepala keluarga,” ucap Neymar seperti dikutip CNN .
Perjalanan untuk merasakan sepak bola Eropa yang menjanjikan kekayaan memang cukup panjang. Jalanan di Kota Mogi das Cruzes yang penuh debu kini hanya menjadi saksi bisu tempat Neymar mengasah talentanya di masa kecil. Neymar kini sudah siap menggapai mimpi yang lebih besar bersama Barcelona.
Duniasoccer/adwi