TRIBUNNEWS.COM, ISTANBUL - Akhir pekan ini hanya dua tim, Prancis dan Uruguay yang akhirnya berhak memperebutkan gelar juara pada partai final Piala Dunia U-20 di Turk Telekom Arena, Istanbul, Minggu (14/7) dinihari.
Penikmat sepakbola selama tiga pekan disuguhi dengan atraksi para pemain masa depan calon bintang dunia. Dan partai final nanti akan jadi puncak pertempuran calon pemain bintang masa depan.
Prancis U-20 berlabel tim yang untuk pertama kali lolos ke final Piala Dunia U-20 masyhur dengan duo bintang andalan, Paul Pogba dan Yaya Sanogo. Keduanya sudah punya nama besar sebelum mengikuti turnamen ini bersama klub masing-masing.
Selain keduanya Perancis punya senjata tersembunyi dalam diri gelandang serang Florian Thauvin. Dia adalah pahlawan Tim Ayam Jago yang memborong dua gol ke gawang Ghana di semifinal sekaligus memberi kemenangan 2-1 untuk lolos ke final.
Nama Thauvin memang jarang terdengar, tapi dia ternyata berstatus the Ligue 1 Young Player of the Year untuk musim 2012/13. Thauvin main 51 kali bersama tim senior Bastia dan mencetak 10 gol. Dia pun kini bernafsu ingin mencetak sejarah dalam kariernya.
"Jika aku sekarang dalam proses mencetak sejarah dalam hidupku, maka itu semua akan terasa lebih baik. Tapi kali ini kami harus memastikan bahwa kami akan menuliskan nama negara kami di trofi juara Piala Dunia," kata Thauvin dilansir FIFA.com.
Peran Thauvin dalam skuad Prancis sebenarnya cukup dominan. Dia  enyumbang tiga gol selama perhelatan Piala Dunia ini. Perolehan golnya hanya berselisih satu gol dengan rekan satu timnya, Yaya Sanogo, yang main di posisi striker.
"Saya ak berpikir untuk mendapatkan penghargaan top skor. Target realistis kami adalah menjuarai Piala Dunia. Jika aku mengakhiri kompetisi sebagai top skor itu hanyalah sebuah bonus," ujar Thauvin.
Uruguay setelah kemenangan atas Irak di semifinal makin menampakkan kemapanan mereka sebagai salah satu tim besar dunia. Lihat saja bagaimana cara Uruguay membangun skuadnya dengan meletakkan pemain besar yang punya pengaruh dalam tim.
Dialah Gaston Silva. Pemain yang bermain di posisi bek tengah ini adalah pemimpin Celeste muda. Perannya dalam tim sangat vital sebagaimana peran yang dimainkan Jose Nasazzi, Obdulio Varela, dan Diego Lugano dalam skuad Uruguay senior.
Saking pentingnya peran Silva, dia bahkan diproyeksikan untuk menjadi penerus tradisi Timnas Uruguay yang selalu membutuhkan para pemain berjiwa pemimpin.
"Setiap tim butuh pemain yang punya personality bagus. Dalam setiap tim juga selalu ada nama besar, bagiku ini adalah tahapan awal, dan suatu kebanggaan ditunjuk menjadi penerus tradisi," ujar Silva dilansir FIFA.com.
Peranan Silva tidak hanya akan mengamankan lini belakang Uruguay, dia juga harus mampu menghadirkan solusi ketika Uruguay berada dalam posisi genting terutama menghadapi laga pamungkas seperti final melawan Perancis nanti.
"Saya harus memotivasi rekan saat berada dalam situasi sulit. Dan menjadi seorang kapten di posisi defender sangat penting sebab Anda bisa bisa menyaksikan seluruh jalannya permainan di depan Anda. Anda bisa mengetahui lawan sebaik Anda mengetahui rekan satu tim," kata kapten Uruguay U-20 ini.
Sementara di sektor depan, Uruguay akan banyak bergantung pasa sosok Nicolas Lopez. Bomber bertalenta ini bakal menjadi momok bagi pertahanan Perancis, yang tak begitu solid. Sejauh ini Lopez sudah mencetak empat gol dan berpeluang menjadi top scorer bila mampu menambah dua gol di final.(Tribunnews.com/cen)