News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Siapa Pengganti Tito Vilanova di Barcelona?

Penulis: Deodatus Pradipto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Frank de Boer

TRIBUNNEWS.COM – Kabar mengejutkan berhembus dari Barcelona. Tito Vilanova akhirnya memutuskan lengser dari kursi kepelatihan. Kondisi kesehatannya dinilai tidak akan lagi sanggup untuk terus menangani klub. Siapa kandidat berikutnya?

Tentu saja pelatih yang tahu betul filosofi permainan tim nomor satu dunia tersebut. Alasan Barcelona mencopot Vilanova bukan karena kegagalan meraih Liga Champions pada musim lalu. Vilanova dicopot karena kondisi kesehatannya yang tidak menentu setelah mengalami tumor di kelenjar getah beningnya. Pria 44 tahun itu harus rutin menjalani perawatan sehingga tidak bisa terus-terusan memberi komando kepada Carles Puyol cs.

"Setelah mengevaluasi hasil dari pemeriksaan rutin yang dijalani Tito Vilanova sepanjang pekan ini, dia mendapat opsi untuk melanjutkan perawatan yang membuat dia tidak mungkin lagi mengemban tanggung jawab sebagai pelatih tim utama," jelas Presiden Sandro Rosell di situs resmi klub, kemarin.

Bagi Rosell, pencopotan Vilanova merupakan pukulan telak bagi klubnya. Namun demikian, Rosell menegaskan Barcelona akan bangkit karena sejarah membuktikan mereka pernah mengalami sejumlah pukulan telak tapi berhasil bangkit.

"Dalam beberapa hari ke depan, Wakil Presiden Josep Maria Bartomeu dan Direktur Teknik Andoni Zubizarreta akan mengumumkan manajer baru, mungkin awal pekan depan," ujar Rosell.

Yang pasti Barcelona harus menemukan pengganti yang benar-benar sudah memahami seperti apakah filosofi permainan Blaugrana. Dengan situasi sedemikian rupa, kandidat yang kuat untuk menggantikan Vilanova adalah pencetus filosofi tiki-taka itu sendiri, yaitu Johan Cruyff.

Sayangnya, hubungan antara legenda Belanda dengan Rosell kurang harmonis sehingga probabilitas kembalinya Cruyff ke bangku kepelatihan mengecil. Namun demikian, setidaknya gambaran untuk menemukan pengganti Vilanova mulai menemui titik terang.

Sewaktu menukangi Barcelona pada akhir era 80-an, Cruyff pernah punya seorang murid yang kemudian berkembang sebagai pelatih menjanjikan. Sosok itu adalah Michael Laudrup. Legenda Denmark itu pernah 5 tahun memperkuat Barcelona di bawah komando Cruyff.

Selama rentang 1989-1994, Laudrup bahkan menjadi salah satu pemain kunci di Dream Team racikan Cruyff. Laudrup juga sempat berkelana ke Ajax Amsterdam yang menjadi tempat lahirnya total football, nenek moyang tiki-taka. Ketika ditunjuk sebagai manajer Swansea City pada awal musim lalu, Laudrup pun termasuk sukses menerapkan filosofi permainan ala Barcelona.

Sayangnya fakta pernah menyeberang ke Real Madrid bisa mengganjal kembalinya Laudrup ke Camp Nou. Orang-orang Catalan tentu akan menolak keras penunjukan pria yang pernah memberi 9 gelar bagi Barcelona itu. Laudrup pun enggan mengomentari rumor ketertarikan Barcelona terhadap dirinya. "Saya benar-benar tidak bisa berkomentar soal itu karena anda menanyakan sesuatu yang benar-benar tidak saya ketahui," ujar Laudrup dikutip oleh BBC.

Manajer Tottenham Hotspur, Andre Villas-Boas, juga naik ke permukaan sebagai pengganti Vilanova. Namun rumor itu buru-buru disanggah AVB. "Jika dia (Tito Vilanova) harus mundur karena sakit, berarti sekarang bukan saatnya berbicara soal spekulasi apa pun. Hal ini bahkan bukan pertanyaan, saat ini kita sedang membicarakan kesehatan seseorang," tegas pria Portugal itu dikutip oleh The Guardian.

Situasinya kembali sulit bagi Barcelona, namun demikian setidaknya mereka masih memiliki dua opsi terakhir, yaitu Luis Enrique yang baru saja ditunjuk oleh Celta Vigo. Nama eks gelandang pekerja keras itu naik daun bersama Real Madrid, namun menutup karier bersama Barcelona dan menjadi pujaan Camp Nou.

Luis Enrique memang tidak dilatih secara langsung oleh Cruyff, namun pernah menjadi sentral permainan ala Barcelona. Enrique juga pernah melatih tim Barcelona B sebagai asisten Pep Guardiola dan pernah melatih AS Roma.

Sayangnya, Enrique baru saja ditunjuk oleh Celta Vigo. Masih ada satu nama lagi yang bisa dijadikan kandidat kuat, yaitu Frank De Boer. Pria 43 tahun ini merupakan produk asli akademi Ajax Amsterdam dan pernah empat tahun membela Barcelona pada rentang 1999-2003. Rapor Frank de Boer sebagai pelatih bahkan lebih menjanjikan daripada Enrique.

Mengawali karier sebagai pelatih tim junior Ajax Amsterdam, eks kapten tim nasional Belanda ini sukses mengantarkan de Godenzonen berturut-turut menjuarai Eredivisie dalam tiga musim terakhir. Bila mengacu pada pengalaman tahun lalu saat Vilanova naik pangkat dari asisten pelatih sebagai pelatih kepala sejak Pep Guardiola mundur, kemungkinan Jordi Roura dan Joan Francesc Ferrer 'Rubi' bisa menggantikan Vilanova karena selama ini mereka menjadi asisten Vilanova. Musim lalu Roura pun pernah beberapa kali berperan sebagai nahkoda tim selama Vilanova menjalani perawatan.

Namun demikian, tidak seperti Vilanova yang menjalani lima musim sebagai asisten Guardiola sebelum naik pangkat, Roura dan Rubi hanya sebentar menjadi asisten Vilanova. Catatannya lagi, Rubi baru saja digaet dari klub Segunda Division, Girona, awal musim panas ini.(Tribunnews.com/deo)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini