News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Timnas Indonesia

M Roby Kaget Jadi Kapten

Penulis: Husein Sanusi
Editor: Ravianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain Liverpool, Steven Gerrard (kiri) menendang bola melewati dua pemain tim lndonesia XI, M Roby (tengah) dan Ahmad Bustomi dalam pertandingan persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (20/7/2013). Liverpool berhasil menang dengan skor 2-0. KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bek Tim Nasional Indonesia, Muhammad Roby, mendapatkan kesempatan tampil sebagai kapten timnas untuk pertama kalinya. Kesempatan itu didapatkan pemain berusia 27 tahun tersebut saat laga Indonesia XI melawan Liverpool di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (20/7).

Keputusan pelatih Jacksen F. Tiago yang tidak menurunkan Boaz Solossa sejak awal pertandingan, membuat M Roby mendapatkan kepercayaan menjadi kapten tim dan memimpin pasukan Garuda sejak kick off dimulai. 

Bagaimana rasanya menyandang ban kapten di lengan? "Saya kaget sekaligus juga bangga menjadi kapten," kata pemain yang memulai kariernya di klub Persikad Depok itu, dalam sesi jumpa pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno usai laga melawan Liverpool.

Selama ini Roby memang sudah dipercaya menjadi kapten di klubnya, Persisam Samarinda. Namun bagi mantan pemain Persija Jakarta itu, menjalani tugas sebagai kapten di timnas diakuinya lebih berat dibandingkan di klub.

"Kalau di klub hanya bertanggung jawab sama masyarakat Samarinda saja, sedangkan kalau di timnas membawa nama Indonesia. Jadi tekanannya pasti lebih berat," tuturnya.
Lama menjadi bayang-bayang Hamka Hamzah di timnas Indonesia, M Roby mendapatkan kesempatan menjadi starter saat menghadapi Belanda 7 Juni lalu.

Aksi impresifnya saat itu, dan juga kerja keras yang ditunjukkannya selama latihan kemudian membuat pelatih Jacksen F Tiago memberinya kesempatan menjadi kapten di laga yang berakhir 0-2 untuk kemenangan Liverpool tersebut.

Secara keseluruhan, kepemimpinan Roby di atas lapangan cukup memberikan harapan. Ia setidaknya memberi secercah harapan untuk menjadi pemimpin baru yang akan membawa timnas Garuda ke arah yang lebih baik. 

Kepantasan Roby untuk menjadi kapten timnas Indonesia sebenarnya tak perlu diragukan lagi. Dia tercatat sebagai satu-satunya anggota skuad timnas Indonesia yang memiliki jumlah caps terbanyak dibanding pemain lain yang dipanggil Jacksen memperkuat timnas saat ini.
23 caps telah dicatatkan Roby selama kariernya sejak dia dipanggil keluar masuk membela tim Merah Putih. Dia juga pemain yang paling sering dipanggil timnas selain Boas Salossa. Dua pemain ini adalah pemain yang tersisa dari rezim lama timnas sebelum mengandalkan para pemain muda.

Kepemimpinan Roby sebagai seorang kapten juga cukup menjanjikan. Dia tampil kalem dan mampu menciptakan ketenangan pada tim. Posisinya yang berada di belakang juga sangat mendukung untuk menjadi seorang kapten.

Biasanya kapten yang berposisi bek lebih bisa memahami situasi rekannya sebab dari posisi itulah dia bisa memperhatikan hampir semua gerakan baik yang dilakukan lawan maupun rekannya sendiri.

Sayangnya, Roby tak bisa tampil full saat melawan The Reds. Ia mengalami cedera ringan di bagian kaki yang membuat Pelatih Jacksen F. Tiago menariknya pada pertengahan babak kedua. Yang menarik, ban kapten pun kemudian diserahkan kepada Kurnia Meiga. Padahal pada saat itu Boaz Solossa --yang sebelumnya selalu jadi kapten-- sudah masuk ke lapangan. "Saya menyerahkan ban kapten kepada Meiga, karena instruksi pelatih," ujar Roby mengomentari penyerahan ban kapten tersebut.

Dengan ban kapten melingkari lengannya, Roby terlihat lebih percaya diri. Bersama dengan tandemnya Victor Igbonefo yang juga pemain belakang berpengalaman, lini belakang Indonesia punya garansi pertahanan yang cukup tangguh. Keduanya sama-sama pemain dengan jam terbang tinggi yang telah malang melintang di berbagai pertandingan besar.

Yang menggembirakan, dua bek ini setidaknya selalu membuat kesulitan para pemain depan lawan untuk menerobos pertahanan Indonesia. Meski tentunya apa yang mereka lakukan belum bisa maksimal sebab selama uji coba tiga kali melawan tiga tim besar (Belanda, Arsenal dan Liverpool), gawang Indonesia telah kebobolan 12 gol.

Menarik untuk melihat apa yang akan terjadi saat tim Indonesia All-Star menjamu tamu lainnya, Chelsea di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (25/7). Untuk laga tersebut, Indonesia kali ini akan dibesut oleh pelatih Rahmad Darmawan, yang akan menurunkan komposisi pemain 60 persen dari timnas U-23 dan 40 persen sisanya adalah pemain timnas senior.

Patut ditunggu apakah RD juga akan memberikan kepercayaan ban kapten kepada M Roby, atau justru menyerahkannya kepada pemain lain. (Tribunnnews.com/gler/cen)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini