TRIBUNNEWS.COM - Sukses mencuri satu angka dari tuan Rumah Pelita Bandung Raya (PBR) tidak membuat pelatih Mitra Kutai Kartanegara, Stefan Hansson, puas.
Dia justru kecewa dengan kepemimpinan wasit Prasetyo Hadi yang dinilainya terlalu banyak merugikan timnya.
Menurut Hansson, seperti yang sudah diduga sebelumnya, dia mewaspadai kepemimpinan wasit dalam laga yang digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Rabu (28/08/2013), tersebut.
"Inginnya sih dapat tiga poin, tetapi satu poin juga sudah bagus. Wasit di Indonesia sepertinya harus diedukasi lagi mengenai kinerja mereka," kata Hansson selepas laga.
"Tidak hanya pada pertandingan hari itu, tapi juga saat kami melawan Sriwijaya FC Palembang (Sabtu, 24/8, yang berkesudahan 2-2). Mereka seperti menganggap pertandingan seperti lelucon. Dalam setiap pertandingan selalu tentang wasit yang jadi masalah. Seperti pada pertandingan tadi, mereka sudah bertindak tidak adil. Tidak cuma kepada kami, tetapi juga kepada PBR," keluh pelatih berkebangsaan Swedia itu.
Mengenai hasil pertandingan, Hansson mengatakan, torehan imbang tersebut sangat bagus untuk PBR, mengingat saat ini posisi PBR ada di zona play-off sehingga mereka sangat membutuhkan tambahan poin agar bisa lolos dari kewajiban menjalani play-off guna bertahan di Liga Super Indonesia musim depan
"PBR masih punya tiga jadwal pertandingan, yang bisa mereka manfaatkan untuk terus mengoleksi poin," ucapnya.
Selengkapnya di edisi cetak Berita Kota Super Ball