TRIBUNNEWS.COm, PRAHA - Gary Cahill menyinggung kepemimpinan wasit Jonas Eriksson yang menurutnya ikut berperan dalam kekalahan Chelsea dari Bayern Munich di Piala Super UEFA, Jumat (30/8/2013) malam di Eden Arena, Praha.
Di mata sang bek, sang pengadil banyak mengambil keputusan yang merugikan The Blues. Contohnya adalah pemberian injury time yang dirasanya terlalu lama.
Seperti diketahui, Chelsea yang bermain dengan sepuluh orang menyusul kartu merah Ramires dapat memimpin 2-1 berkat aksi Eden Hazard di perpanjangan waktu, tetapi laga mesti dilanjutkan ke adu penalti setelah Javi Martinez menyamakan skor di detik-detik terakhir. Skuat Jose Mourinho menyerah 5-4 di babak tos-tosan tersebut.
"Apakah gol penyeimbang Martinez melebihi waktu atau tidak, saya tak tahu, tapi saya yakin sang wasit akan bermain sepanjang malam [kalau Bayern belum menyamakan skor]," kata Cahill seperti dilansir goal.
"Banyak keputusan yang tak berpihak kepada kami, tapi kami kira kami dapat mengatasinya. Saya melompat untuk sebuah sundulan tapi langsung dikartu kuning, jadi Anda bahkan tak boleh membuat kontak apa pun dengan para pemain. Karenanya keadaan sulit buat kami, tapi saya pikir kami melakukan cukup untuk merebut kemenangan."
Selain wasit, mantan bek Bolton Wanderers ini juga merasa Chelsea kalah karena tak ditemani dewi fortuna.
"Sepakbola terkadang kejam. Kami berusaha, terutama di babak tambahan. Bermain dengan sepuluh orang seperti itu selalu sulit tapi saya pikir kami sudah berbuat cukup. Terutama kebobolan gol seperti itu... Anda lebih memilih dia [Martinez] memotong ke dalam dan melepaskan tembakan ke pojok atas gawang dan Anda berpikir: 'Gol yang indah'."
"Tetapi itu malah terjadi karena sedikit kesalahan kontrol, sebuah kemelut dan bola jatuh ke kakinya. Di hari lain bola mungkin memantul keluar lapangan," pungkas Cahill.