Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) selaku operator kompetisi Liga Prima Indonesia (LPI) dan Divisi Utama tidak memenuhi panggilan Komisi Disiplin PSSI untuk hadir pada sidang di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2013).
Komdis PSSI memanggil LPIS untuk dimintai keterangan terkait kerusuhan yang terjadi saat pertandingan antara PSS Sleman melawan Persis Solo di Stadion Manahan Solo, Rabu (4/9). Pertandingan itu semestinya tidak terselenggara dikarenakan Persis tim dengan status diskuaifikasi.
“CEO LPIS Widjajanto meminta ditunda. Kami memanggil LPIS sebagai lembaga bukan perorangan. Kalau CEO LPIS tidak bisa, tentu ada yang mewakili,” tutur Ketua Komdis PSSI, Hinca Pandjaitan, Kamis (12/9/2013).
Meskipun tanpa kehadiran perwakilan dari LPIS, Hinca Pandjaitan menegaskan, pihaknya akan membuat keputusan pada sidang lanjutan yang akan dilangsungkan di Kantor PSSI, pada Jumat besok.
“Kami memutuskan sidang dilangsungkan besok sore jam 15.00 WIB, karena situasinya penting,” ujarnya.
Mengenai keputusan apa yang akan diputuskan besok, politisi Partai Demokrat itu mengaku, belum bisa menjelaskan. Namun, akan ada penilaian apakah LPIS masih layak mengelola kompetisi.
“Kami anggap saja LPIS tidak menggunakan hak untuk menjelaskan, dengan memberikan keterangan yang dianggap cukup. Apapun hasilnya besok akan diputus,” katanya.