TRIBUNNEWS.COM - Persepam Madura United memburu happy ending pada laga terakhirnya di kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2013.
Tim berjuluk Sapeh Kerap itu bertekad membantai Persela Lamongan di Stadion Gelora Bangkalan, Madura, Minggu (15/9/2013) petang, guna menjaga kredibiltas tim sekaligus memperbaiki posisi di papan di klasemen akhir LSI.
Saat ini Persepam berada di posisi 12 dengan 40 poin, sedangkan Persela berada di posisi 11 dengan 41 poin. Jika Persepam bisa menang, mereka akan menggeser posisi Persija Jakarta dengan catatan tim Ibukota itu kalah di kandang Persisam Putra Samarinda, malam ini.
Pelatih Persepam, Daniel Roekito, menuturkan, para pemainnya harus bisa mewujudkan target meraih kemenangan dengan tampil penuh disiplin. Menurutnya, kualitas pemain Persela lebih baik ketimbang anak-anak asuhnya.
“Dari sisi pengalaman dan perpaduan tim, Persela lebih baik. Mereka juga memiliki pemain-pemain berkualitas yang skill-nya di atas rata-rata pemain Persepam,” kata Daniel kepada Berita Kota Super Ball, Sabtu (14/9/2013).
Daniel meminta pemainnya bisa mematikan gerak pemain tengah dan depan tim tamu, seperti Gustavo Lopez, Oh Inkyun, Samsul Arif, dan Mario Costas. "Kalau perlu di-marking satu lawan satu. Jangan sampai mereka lolos ke pertahanan kami,” ucap Daniel.
Sementara pelatih sementara Persela, Didik Ludiyanto, juga menargetkan merebut poin penuh pada laga petang ini. “Tidak hanya Persepam yang menginginkan happy ending. Kami juga berusaha mengejar hasil yang maksimal agar happy ending di laga terakhir ini,” katanya.
Didik yakin anak-anak asuhnya bisa mendapatkan hasil maksimal, karena tuan rumah sedang dalam kondisi labil setelah dikalahkan Persipura Jayapura, 0-3.
“Kalau mereka dikalahkan Persipura, justru kami bisa mengalahkan Persipura, 1-0 (1/9). Ini menunjukkan kami lebih baik dibanding Persepam dan saya sangat optimistis bisa menang,” ujar Didik.
Selengkapnya di edisi cetak Berita Kota Super Ball, Minggu (15/9/2013)