TRIBUNNEWS.COM – Pelatih Rahmad Darmawan mengaku kekalahan 1-2 anak asuhnya, Timnas U-23 Indonesia oleh Timnas Maroko di partai final Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 di Stadion Jakabaring, Palembang, Minggu (29/9/2013) merupakan hal yang wajar. Kali ini persiapan yang tidak panjang menjadi alasan RD.
"Anak-anak baru bertemu dalam waktu singkat, yaitu dua hari. Jadi wajar saja jika pada akhirnya mereka belum padu," kata RD kepada Berita Kota Super Ball, Senin (30/9/2013).
Menurut RD saat malam final itu, anak asuhnya bisa tampil solid di menit-menit awal, namun setelah berhasil mencetak gol lewat tendangan penalti, justru mulai kewalahan menghadapi serangan Maroko. "Kekalahan kami karena ada beberapa kali kesalahan,sehingga kecolongan sampai Maroko bisa mencetak dua gol," ujar RD.
Meski demikian, RD mengakui bahwa penampilan timnya tidak jauh berbeda saat babak semi final. "Pada laga itu, saya memang sengaja melakukan rotasi di posisi depan dan gelandang, seperti Sunarto dan Rasyid. Saya juga sengaja tidak memainkan striker murni, karena sedang mencari sosok penyerang yang pas. Pasalnya laga ini merupakan bagian dari seleksi pemain jelang SEA Games XXVII 2013 di Myanmar," jelas RD.
Ketika ditanya apakah skuat Garuda Muda di ISG 2013 itu akan langsung dilakukan pencoretan bagi pemain yang dinilai tidak tampil memuaskan, RD mengaku belum bisa memastikan.
"Yang pasti saya akan melakukan evaluasi untuk tim ini. Soal pencoretan sedang saya pelajari. Saya akan melihat raport pemain selama ISG. Dari situ, saya baru akan melakukan evaluasi. Lihat saja nanti hasil dari evaluasinya seperti apa. Saya belum bisa menjelaskan saat ini," papar RD. (Warta Kota/Get)