TRIBUNNEWS.COM - Berkarir di sebuah bidang akan terasa nikmat jika dilandasi dengan kecintaan. Itulah yang dilakukan Jan Somar.
Pria kelahiran Merauke, 28 Februari 1973 yang telah memiliki dua anak itu memilih mengabdi sebagai pelatih SSB Union Makes Strength (UMS) U-18 sampai U-23 ke atas. Atas dasar kecintaan itulah Jan tidak mau meninggalkan UMS. Bahkan dia bertekad untuk wafat sebagai pelatih di UMS.
Meski tidak memiliki lisensi, pria bertubuh agak gempal itu siap mengabdikan diri demi UMS sampai akhir hayatnya. Jan 'terdampar' di UMS setelah pengalaman pahitnya yang hampir membuatnya frustasi. Bahkan berniat meninggalkan dunia sepak bola. Namun takdir berkata lain dan akhirnya sampai saat ini dia masih di UMS.
"Saya ingin mengabdi di sini. Saya ingin memberikan kesempatan kepada anak-anak di UMS memperoleh ilmu sepakbola dengan style Amerika Latin yang menjadi dasar gaya UMS," kata Jan kepada Berita Kota Super Ball, Sabtu (12/10/2013).
Di markas UMS yang terletak di sebuah lapangan di Jalan Ubi, No. 10 C, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, Jan mendidik ratusan anak-anak dari usia 18 tahun sampai U-23. Dia juga membantu mendidik anak-anak usia di bawahnya sampai usia 8 tahun. (Berita Kota Super Ball/Sigit Nugroho)