TRIBUNNEWS.COM - Pelatih kiper timnas Indonesia U19 Jarot Supriadi tidak menggaransi posisi Ravi Murdianto.
Sistem promosi-degradasi terus berlaku hingga putaran final Piala Asia U19 di Myanmar, tahun depan. Ravi tumpuan utama Garuda Jaya pada dua turnamen yakni Piala AFF dan Pra Piala Asia.
Berdasarkan statistik pertandingan, Ravi Murdianto berada di posisi ketiga daftar menit bermain terbanyak di timnas. Dihitung sejak Piala AFF U19 2013 di Sidoarjo, Jawa Timur (lihat tabel). Jumlah menit bermain Ravi jauh di atas dua penjaga gawang cadangan Rully
Desrian dan Awal Setho Raharjo.
Situasi itu tidak otomatis mengamankan Ravi. Jarot menyebut, dalam perjalanan pemain kembali diseleksi. Mereka harus pandai menjaga kondisi agar stamina tidak anjlok ketika kembali memperkuat timnas.
"Secara umum, saya memuji penampilan Ravi. Dua gol yang diciptakan lawan (Korea Selatan) terjadi lewat proses yang sulit. Bola nggak kejangkau. Gol pertama dari penalti. Yang kedua lewat set tendangan bebas. Itu spesialisasi Korea. Tapi lihat juga bagaimana Ravi menggagalkan peluang. Termasuk bola tendangan sudut. Sulit bagi kiper tampil sempurna dalam cuaca hujan lebat seperti itu," ungkap Jarot di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (13/10/2013).
"Tapi, belum tentu dia aman selamanya. Dalam perjalanan, kalau melihat ada yang berpenampilan di atas Ravi Murdianto, ya dia akan duduk di bangku cadangan. Sekarang tinggal bagaimana dia menjaga kondisi dan kekuatan mental menghadapi persaingan," tambah mantan asisten pelatih kiper Persipura Jayapura itu.
Saat ini, pemain dan staf pelatih libur satu minggu. Setelah Badan Tim Nasional (BTN) serta pelatih menentukan program kerja, pemain
kembali dikumpulkan. Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia U19 setelah mengalahkan Korea Selatan 3-2 pada laga pamungkas grup G, Sabtu (12/10/2013) malam. (Berita Kota Super Ball/Eko Priyono)