Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Pertandingan babak 16 besar Piala Dunia U-17 2013 antara Nigeria dan Iran, Selasa (29/10/2013), merupakan pertarungan antara tim dengan penyerangan tertajam dan tim dengan pertahanan tersolid.
Bek tengah Majid Hosseini akan memainkan peran penting dalam duel hidup mati di Stadion Sheikh Khalifa Internasional, Al Ain (Uni Emirat Arab) tersebut.
Golden Eagles-julukan untuk Nigeria U1-7-maju ke babak 16 besar atau fase gugur pertama sebagai juara Grup F. Dari tiga laga di fase grup, skuad asuhan Pelatih Manu Garba tidak terkalahkan (dua kali menang dan sekali imbang).
Bahkan, wakil Afrika ini adalah tim tertajam kedua setelah Brasil dengan 14 gol. Kelechi Iheanacho jadi top scorer Nigeria dengan koleksi empat gol.
Iran juga tidak terkalahkan di fase grup. Dari tiga laga, skuad berjulukan Melli Nojavanan ini mencatat rekor kemenangan sekali dan imbang dua kali.
Salah satu kunci kesuksesan mereka adalah pertahanan solid. Dari tiga laga, gawang Iran hanya kebobolan dua gol.
Majid Hosseini adalah salah satu bek tengah terbaik Iran dalam turnamen ini. Postur tinggi dan kecepatan membaca permainan jadi keunggulan pemain klub Saipa FC ini.
Hosseini menginspirasi timnya dengan aksi-aksi dan keberaniannya bertarung di zona berbahaya. Ia tampil sebagai pemimpin dan ia juga kerap bertarik memompa semangat rekan-rekannya.
"Kami melakukan segala cara untuk memastikan kami tidak membiarkan lawan masuk ke pertahanan," kata Hosseini. "Itu pula yang akan kami lakukan saat bertemu Nigeria."
Dari kubu Nigeria, Pelatih Manu Garba optimistis tim asuhannya bisa memproduksi banyak gol lagi ke gawang Iran."Barisan penyerang tim saya luar biasa," tegas Garba tentang rata-rata 4,6 gol yang dibuat timnya pada setiap pertandingan.
"Kami bisa menghancurkan tim manapun saya bertanding."
Selengkapnya baca edisi cetak Berita Kota Super Ball, Selasa (29/10/2013)