Sayang, Pasukan Garuda akan tampil tanpa kehadiran suporter fanatiknya. Laga melawan Irak masih berstatus laga hukuman tanpa penonton sebagai buntut sanksi dari Federasi Sepakbola Asia (AFC). Indonesia mendapatkan dua kali hukuman (versus China dan Irak) akibat penonton menyalakan kembang api saat menjamu Arab Saudi di GBK, 23 Maret 2013.
Sementara itu tim nasional Irak mengincar kemenangan atas Indonesia untuk menjaga peluang untuk lolos ke Australia. Kubu Irak pun yakin pertandingan akan berjalan menarik meski tanpa disaksikan penonton.
Asisten Pelatih Irak, Kareen Sahman, mengatakan timnya juga sudah mengetahui Indonesia sebagai sebuah tim. Dibandingkan pada pertemuan pertama Februari silam, Sahman melihat Indonesia sudah jauh berkembang.
"Sekarang mereka jauh berbeda. Indonesia sudah berkembang jauh dan para pemain mereka memiliki teknik yang bagus. Tim ini punya masa depan," ujar Sahman.
Pada pertemuan pertama di Dubai, 6 Februari lalu, Irak dengan susah payah mengungguli Indonesia dengan skor 1-0. Gol tunggal dicetak striker veteran sekaligus kapten tim, Younis Mahmoud, menit ke-66.
Saat itu situasi sepakbola Indonesia masih kacau karena adanya dualisme PSSI. Tim Garuda dilatih Nilmaizar dan hanya diperkuat pemain-pemain Indonesia Premier League (IPL).
Logikanya, dengan hanya bermaterikan pemain-pemain IPL dan berlaga di luar kandang Indonesia cuma kalah 0-1, harusnya sekarang dengan dihuni pemain-pemain terbaik dari IPL dan ISL, Boaz Salossa dkk bisa membalas kekalahan tersebut sekaligus membuka kans ke Australia 2015. (Tribunnews.com/deo)