TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rachmat Yasin bukanlah orang baru di jagat sepakbola. Jelas juga jika Rachmat Yasin bukan orang kemarin sore dalam pemahaman ideologi.
Sebagai sosok besar yang pernah menjadi ketua DPRD, dan baru menjalani masa jabatan kedua sebagai kepala daerah (bupati) Bogor, Rachmat Yasin pastilah figur yang mumpuni dalam menerapkan ideologi politik dan kebangsaan.
Di sepakbola, kesediaan dan kemampuannya dalam memimpin Persikabo Bogor pada beberapa tahun terakhir, membuktikan kualitas kepemimpinan sekaligus keseriusan danpemahamannya yang tinggi akan cita-cita luhur dan mulia sepakbola itu sendiri.
Beberapa kali kelangsungan turnamen sepakbola antarkecamatan melalui Piala Emas Rachmat Yasin (PERY) membuktikan jika ia juga adalah seorang pemimpin yang egaliter, tidak arogan, dicintai karena kemampuannya untuk senantiasa melebur atau menyatu, demi keinginan untuk bersama-sama maju.
Karena itu wajar jika publik memandang persepakbolaan Tanah Pasundan akan bermetamorfosis secara lebih baik. Rachmat Yasin difahami bukan tokoh yang bersikap 'semau gue'.
Dalam ranah politik, ia bahkan menjadi 'leader' yang memperoleh dukungan tertinggi dari 'grass-root'-nya untuk memangku jabatan Bupati Bogor buat periode kedua, dengan persentase pemilih yang mencapai lebih dari 63 persen--dan disebut-sebut tertinggi untuk fase Pemilukada Daerah Tingkat II untuk seluruh Indonesia.
Reputasi sebagai kepala daerah yang dicintai rakyatnya inilah yang paling tidak akan menambah stimulus dalam fase kepemimpinannya di
Asosiasi PSSI Jabar 2013-2017. (tb)