TRIBUNNEWS.COM - Tiga angka dan selisih tiga gol menjadi modal berharga Barito Putera, saat menghadapi Arema Indonesia dalam partai kedua Grup A babak delapan besar Inter Island Cup (IIC) 2014.
Laga Arema kontra Barito di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, digelar pada Minggu (19/1/2014) mulai pukul 16.30 Wita. Itu berkat kemenangan meyakinkan atas Sriwijaya FC, juara IIC 2013, dalam laga pada Sabtu (18/1/2014) sore di tempat yang sama.
Secara mengejutkan, Barito menang telak 4-1 atas salah satu klub raksasa Indonesia Super League (ISL), yang termasuk unggulan dalam turnamen pramusim ini. Kepada wartawan dalam konfrensi pers, Pelatih SFC Subangkit menganggap kekalahan telak itu akibat minimnya pemain.
"Banyak pemain kami cedera. Di tim ini ada 25 pemain. Tapi, delapan pemain usia 21 tahun," ujar Subangkit.
Mantan pelatih Persema Malang melanjutkan, dengan jumlah pemain muda minim pengalaman yang sangat banyak, dia mengaku kesulitan.
"Sulit bagi saya menentukan komposisi tim," ucapnya.
Sedangkan Pelatih Barito Salahudin, bersyukur namun belum puas.
"Anak-anak belum maksimal. Tonnie Cusell saya turunkan di akhir babak kedua. Dia baru saja datang dari Belanda. Kondisinya kurang prima," ungkap Salahudin.
Selain itu, sambungnya, beberapa pemain tampil secara all out.
"Secara keseluruhan, permainan tim belum optimal. Hanya, kami bersyukur bisa menang. Ini kami anggap keberuntungan," tuturnya merendah.
Salahudin melanjutkan, banyak peluang yang seharusnya bisa menjadi gol.
"Masih banyak yang harus kami perbaiki. Agar setelah laga IIC, tim ini menjadi lebih bagus lagi sebelum mengarungi kompetisi ISL," paparnya. (*)