TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Djibril Coulibaly mengingat lagi momen emosional ketika menyalami seluruh penggawa Maung Bandung dan menangis. Dia melakukan itu saat berpamitan dengan pemain dan ofisial tim Persib di Stadion Si Jalak Harupat.
"Saya menangis karena harus meninggalkan klub yang besar. Persib klub besar dan diperkuat oleh pemain-pemain yang berkualitas," tutur Coulibaly, kemarin.
Meski baru sebentar bergabung, dia merasakan suasana kekeluargaan yang sangat besar di Persib. "Seluruh bagian tim juga bersahabat," ucapnya.
Kini, ia telah kembali menjadi bagian Persib. Manajemen dan pelatih memutuskan untuk mempertahankannya ketimbang mencari pemain asing baru meski cederanya belum sembuh sepenuhnya.
Persib memang mencoret Coulibaly dan kemudian mendatangkan Udo Fortune untuk menggantikannya. Namun, Fortune langsung juga dicoret setelah menjalani dua laga di babak delapan besar Inter Island Cup (IIC) 2014. Lalu, ada juga pemain yang melamar seperti Roberto Kwateh dan Emile Mbamba. Tapi Persib menolak mereka.
Setelah merasakan situasi buruk, Coulibaly bisa tersenyum lagi. Tapi dia bisa saja menangis lagi seperti ketika berpamitan. "Mungkin menangis, tapi sekarang tangis bahagia karena saya sangat bahagia sekarang," tuturnya.
Selama tidak menjadi bagian Maung Bandung, pemain 27 tahun itu mengatakan selalu mengikuti perkembangan tim."Saya juga ikuti pertandingannya. Dengan teman-teman (pemain Persib) juga setiap hari berkomunikasi. Mereka selalu bertanya kapan pulih dan kapan bergabung lagi," katanya. TIS/TRIBUN JABAR