TRIBUNNEWS.COM - Manajer AC Milan Clarence Seedorf mengungkapkan, Mario Balotelli menangis karena frustasi tidak dapat mencetak gol ke gawang Jose Reina. Padahal, sang striker mendapatkan satu kesempatan emas untuk menceploskan bola ke gawang.
“Apa yang dapat saya katakan mengetahui Balotelli menangis? Dia menangis, karena seorang olahragawan. Mario adalah manusia. Ini adalah hal-hal yang terjadi berkali-kali dalam sepak bola dan olahraga pada umumnya,” tutur Clarance Seedorf dilansir Daily Mail.
"Aku akan mengatakan itu benar-benar indah, tapi aku lebih suka berbicara tentang permainan," imbuhnya.
Balotelli meneteskan air mata saat laga AC Milan menghadapi Napoli di Stadio San Paolo, Napoli, Minggu (9/2/2014) dini hari WIB. SuperMario bermain selama 73 menit, kemudian digantikan oleh Giampaolo Pazzini. Kehadirannya tidak terlalu berpengaruh bagi skuat asuhan Clarence Seedorf. AC Milan kalah 1-3 atas Napoli.
Berbagai spekulasi muncul terkait alasan mengapa pria berusia 23 tahun menangis. Alasan pertama, dia menangis karena tidak dapat menampilkan permainan terbaik di laga itu.
Alasan kedua, Balotelli mengakui bahwa dirinya merupakan ayah dari Pia. Pia diduga merupakan hasil dari hubungan gelap dengan Raffaella Fico. Awalnya, Balotelli menolak bahwa Pia merupakan anak dari hubungannya dengan Fico.
Tapi, setelah melakukan pemeriksaan DNA, Balotelli melakukan konfirmasi di Twitter, ‘Akhirnya, ini sebuah kejujuran. Pia. Anak manis, Saya Ayahmu.”
Balotelli terlihat menangis, dia menutupi wajahnya dengan kedua tangan. Kejadian itu tertangkap kamera saat dia duduk di bangku pemain. (*)