TRIBUNNEWS.COM - Jose Mourinho mengungkapkan penyesalan setelah berkarier di Liga Turki untuk melatih Fenerbahce.
Mourinho mengantarkan kemenangan Fenerbahce secara dramatis dalam laga pekan ke-11 Liga Turki saat melawan Trabzonspor, Senin (4/11/2024) dinihari.
Sofyan Amrabat mencetak gol kemenangan pada menit ke-90+12' untuk memastikan kemenangan dramatis 3-2 yang membuat Fenerbahce tetap di posis ketiga dan berjarak lima poin dari pemimpin klasemen, Galatasaray.
Terlepas dari hasil tersebut, Mourinho marah karena Trabzonspor menerima dua penalti setelah peninjauan VAR.
Pelatih berjuluk The Spesial One ini mengklaim timnya seharusnya mendapatkan penalti sebelum gol penentu kemenangan Amrabat.
Mourinho mengecam wasit Oguzhan Cakir dan ofisial VAR Atilla Karaoglan selama sekitar delapan menit dalam wawancara pasca pertandingan.
Pelatih asal Portugal tersebut menuduh bahwa sistem melawan mereka dan mereka bermain melawan tim dan sistem.
"Pemain terbaik dalam laga ini adalah Atilla Karaoglan. Kami tidak melihatnya di lapangan, tapi dialah wasit sebenarnya." kata Mourinho, dikutip dari ESPN.
Baca juga: Ruben Amorim Berguru kepada Jose Mourinho, Temukan Inspirasi dari Mantan Pelatih Manchester United
Mourinho menambahkan bahwa Karaoglan tidak boleh terlibat dalam memimpin pertandingan Fenerbahce lainnya.
"Wasit di lapangan hanyalah anak kecil yang ada di sana, tapi wasit sebenarnya adalah Atilla Karaoglan. Dia beralih dari ‘pria tak terlihat’ menjadi orang paling penting di pertandingan."
"Saya rasa saya berbicara atas nama semua fans Fenerbahce – kami tidak ingin dia lagi. Kami tidak ingin dia sebagai VAR, dan di lapangan pun lebih tidak diinginkan."
"Dia sangat sigap memberikan dua keputusan penalti yang tidak diberikan wasit, tetapi ketika kami harusnya mendapat penalti yang jelas, dia malah seperti sedang minum teh Turki dan tidak memberikannya."
"Kalian orang-orang Turki, kalian harus membicarakan hal ini. Anda harus mengatakan apa yang terjadi setiap tahun," tambah Mourinho.
Lebih lanjut, Mou merasa geram dan menyalahkan orang-orang yang membawanya ke Fenerbahce.
Ia merasa tertipu lantaran saat membujuk melatih Fenerbahce, hanya separuh fakta yang dibicarakan.