Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurfahmi Budi
TRIBUNNEWS.COM - SEBUTAN El Guaje sudah pasti tak akan asing di telinga para penggemar Valencia. Sang pemilik gelar, David Villa adalah sosok legenda, yang telah mengangkat nama besar Los Che di kancah sepak bola Spanyol, juga Eropa. Produktivitasnya selama lima musim di Mestalla, membuktikan kesahihan sebutan sebagai legenda hidup.
Sayang, selepas Villa, armada Kelelawar-kelelawar Mestalla tak mendapat ganti sepadan. Sempat ada Roberto Soldado, tapi terpaksa dilego karena kesulitan finansial yang dialami Valencia. Praktis, tak ada goal getter handal, yang membuat corak permainan mereka lebih banyak monoton musim ini.
Namun kerinduain terhadap sosok Villa sepertinya mulai mendapat jawaban. Satu nama yang terus berkibar, Paco Alcacer, menjadi harapan bagi Valencianistas, kalau mereka sudah memiliki jagoan penjebol gawang lawan. Masih berusia 20 tahun, namun Paco sudah menunjukkan kapabilitas untuk menjadi super star masa depan, baik di level klub maupun timnas Spanyol.
Namanya sudah mencuat tatkala menjadi pencetak gol kemenangan Valencia atas Barcelona, pekan lalu. Teraktual. Paco terus membawa timnya tampil bagus dan meraih kemenangan dari Real Betis, dengan skor telak 5-0, pada pertandingan di Stadion Mestalla, Minggu (9/2/2014) dini hari.
Ia mencetak gol semenit sebelum rehat dan menit ke-68. Tiga gol tambahan tuan rumah lahir dari aksi Jérémy Mathieu (41'), Sofiane Feghouli (62') dan pemain anyar pinjaman asal Napoli, Eduardo Vargas (79').
Pada komentar di jejarin sosial mikroblog Twitter milik Valencia, beberapa fans mengomentari performa Paco Alcacer sangat mirip dengan Villa. Gaya nan eksplosif, daya jelajah tinggi, postur tubuh ideal sebagai breaker plus kemampuannya dalam visi bermain, memberi modal berharga bagi Paco untuk terus membawa sayap Valencia terbang tinggi.
"Senang rasanya bisa membawa tim ini terus bermain bagus dalam beberapa pekan terakhir. Hal terpenting bukan berapa gol yang kucetak, tapi apa yang bisa kulakukan untuk tim. Valencia butuh bantuan agar bisa terus merangsek ke papan atas. Itu adalah tugasku, dan setelah itu barulah berpikir tengan gol," terang Paco, di situs resmi klub, kemarin.
Ucapan tegas tersebut mendapat dukungan dari Pelatih Valencia, Juan Pizzi. Sang entrenador, yang juga mantan pemain Barcelona ini mengakui, awalnya sosok Paco tak begitu menarik perhatian. Maklum, meski mendapatkan pendidikan dasar sepak bola di akademi Valencia, gaya bermainnya cenderung kurang disukai para pelatih pendahulu Pizzi.
"Namun setelah berlatih beberapa kali, dan saya melihat langsung, dia punya potensi besar. Saya menariknya di awal tahun, dan itu sepertinya sebuah keputusan yang sangat tepat. Dia bisa langsung nyetel dengan para pemain lain, dan itu memberi benefit secara keseluruhan," tukas Pizzi.
Catatan lain yang ada pada sang mentor adalah kemauan dan kemampuan untuk belajar beberapa hal baru, terutama terkait sepak bola modern. Alhasil, Paco memang bisa bermain dalam beberapa posisi. Meski aslinya seorang el delantero alias penyerang, personel timnas Spanyol U-21 tersebut juga bisa beroperasi di sektor sayap, plus mampu memainkan peran sebagai penyerang lubang, atau bahkan berada di belakang dua penyerang.
"Perjalanannya masih sangat panjang, dan saya pikir Valencia adalah tempat ideal baginya untuk belajar. Sudah ada beberapa tim lain yang mendekatinya, tapi saya pastikan dia akan berada di sini sampai benar-benar matang. Dia aset yang luar biasa," tegas Pizzi.
Lahir di Torrent, sebuah kawasan di Valencia, Paco menjalani debut tim senior Valencia pada musim 2009/2010 saat berusia 16 tahun. Dia menciptakan tiga gol dalam 15 partai bersama tim cadangan, yang sayangnya harus tergusur ke divisi tiga di akhir musim.
Pada 11 November 2010, dia tampil untuk kali pertama sepanajng 90 menit bersama tim pertama, dan membawa kemenangan 4-1 menghadapi UD Logrones, pada ajang Copa del Rey.
Pada 14 Januari 2012, Paco menjalani debut di La Liga, datang dari bangku cadangan menggantikan Sofiane Feghouli, pada 20 menit terakhir. Musim 2012/2013, ia sempat dipinjamkan ke Getafe, dan menjalani laga pertama kontra Deportivo La Coruna, dengan hasil imbang 1-1 di partai away.
Paco melesakkan gol perdana di La Liga pada 7 Januari 2013 ke gawang Rayo Vallecano. Lalu bersama Valencia, dia menyumbang gol perdana pada 3 Oktober, saat partai away kontra Kuban Krasnodar di ajang Liga Europa.
Sementara gol pertama untuk Valencia di kancah La Liga, dilesakka pada 25 Januari 2014, ke gawang Espanyol, pada partai yang berakhir 2-2.
Biofile
Nama : Francisco Alcácer García
Lahir : Torrent, 30 Agustus 1993 (
Usia : 20 tahun
Tinggi : 174 cm
Klub : Valencia
Posisi : Penyerang
Karier
Tahun Klub Tampil/gol
1999-2003 CD Monte-Sión
2003-2005 Torrent CF
2005-2009 Valencia
2009-2012 Valencia B 64/42
2011- Valencia 12/4
2012-2013 Getafe 21/3
2009 Spanyol U-16 3/0
2009-2010 Spanyol U-17 11/14
2011 Spanyol U-18 3/5
2011-2012 Spanyol U-19 16/7
2013 Spanyol U-20 7/3
2013- Spanyol U-21 1/0