TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA -- PSM Makassar akan kembali melakoni pertandingan kandang ketiganya di kompetisi Indonesia Super league (IPL) dengan menjamu Persiba Bantul, di Stadion Gelora Bung Tomo, Rabu (19/2) sore ini.
Menghadapi Persiba Bantul, jelas pasukan Ayam Jantan dari Timur dituntut bisa meraih tiga poin. Setelah pada tiga pertandingan sebelumnya dilewati dengan hasil yang kurang baik, yakni sekali seri dan dua kali kalah.
Melawan Persiba Bantul, Pelatih Kepala PSM Makassar, Rudi William Keltjes mengaku buta akan kekuatan Persiba. Ia tidak tahu menahu akan materi Persiba yang diarsiteki oleh Sajuri Sjahid tersebut. "Saya tidak tahu sama sekali. Persiba kita buta, saya tidak tahu," sebut Rudi.
Persiba Bantul sendiri tidak lebih baik dari PSM. Baru bertanding dua kali, tim asal DIY Yogyakarta ini menelan hasil sekali seri dan sekali menelan kekalahan.
Walau begitu, kata Rudi, meski lawan masih terseok-seok di liga –seperti halnya PSM Makassar, ia enggan meremehkan. “Saya sama sekali tidak mengenal pemainnya karena memang banyak perubahan. Tim juga tidak pernah memantau pertandingan Poersiba Bantul. Beda halnya jika melawan Persela Lamongan, banyak data kita punya,” ujar Rudi.
Ya, Rudi memang sudah memantau langsung pertandingan Persela melawan Persebaya beberapa waktu lalu. "Datanya kalau itu saya punya," sebut dia. Sayangnya laga melawan Persela ditunda hingga tanggal 27 Februari karena erupsi Gunung Kelud.
Formasi Tetap
Untuk mematikan permainan Persiba Bantul, ia hanya mempermantap saja skema dan formasi permainan yang ada selama ini. Pasalnya, dengan waktu yang mepet, sulit untuk menerapkan skema permainan yang baru.
“Yang jelas kita akan fokus dalam bertahan dan menyerang, kemudian ada kesempatan kita langsung cetak gol, itu tugas striker nanti," sebut Rudi usai latihan tim di lapangan Stadion Brawijaya, Kodam V TNI AD, Selasa (18/2).
Formasi 4-2-3-1 tetap menjadi andalan pada laga tersebut, akan tetapi bisa berubah menjadi 4-3-3, tergantung dari situasi pertandingan nantinya.
"Nanti kita lihat, si Costas (Mario Costas) jadi striker tunggal di depan, kemudian Michael (Michael William Baird) jadi second striker, karena Michael saya lihat senang mencari bola kemudian melakukan serangan," jelas Rudi.