Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mantan pelatih tim nasional Indonesia, Jacksen Ferreira Tiago, tidak mau menjawab saat ditanyakan penyebab kegagalan skuat Garuda melaju ke putaran final Piala Asia.
Dia menolak dengan alasan konsentrasinya saat ini menangani klub Persipura. Namun, tampak wajah kecewa terpancar dari raut wajahnya, sebab dia diberhentikan PSSI di tengah jalan.
“Saya pelatih Persipura. Saya tidak nonton dan sudah tidur karena latihan pagi. Mungkin kalau tidak bentrok dengan jadwal latihan, saya nonton pertandingan mereka. Kalian salah alamat,” ujar Jacksen ditemui di lapangan C Senayan pada Kamis (6/3/2014) pagi.
Konflik di tubuh kepengurusan PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin membuat pembentukan dan pengelolaan timnas Indonesia terbengkalai. Tercatat selama gelaran kualifikasi Piala Asia 2015, sebanyak 4 pelatih menangani skuat Garuda. Nilmaizar sempat menangani tim sewaktu laga perdana melawan Irak pada 6 Februari 2013.
Pergantian pelatih terjadi. Pelatih asal Argentina, Luis Manuel Blanco, sempat beberapa pekan menangani timnas Indonesia. Namun, jelang laga melawan Arab Saudi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Blanco didepak pengurus PSSI. Duet pelatih Rahmad Darmawan dan Jacksen Ferreira Tiago menangani timnas Indonesia di laga melawan Arab Saudi pada 23 Maret 2013.
Kemudian, Ketua Badan Tim Nasional (BTN), La Nyalla Mahmud Mattaliiti, menunjuk Jacksen F. Tiago sebagai pelatih timnas. Pria kelahiran Brasil merangkap dua jabatan dalam waktu sekaligus, sebelumnya dia merupakan pelatih klub Persipura Jayapura. Sebanyak tiga laga dijalani Jacksen sebagai pelatih timnas, yaitu melawan China pada laga kandang dan tandang, serta melawan Irak.
Jelang pergantian tahun, PSSI dan BTN kembali melakukan pergantian pelatih. Kali ini, Alfred Riedl ditunjuk sebagai pelatih. Dia kembali menempati posisi itu, setelah didepak pada 2011. Sayang, kekalahan terjadi di laga kembalinya Riedl. Indonesia takluk 0-1 saat menjalani laga tandang melawan Arab Saudi.
Indonesia meraih hasil kurang menggembirakan dalam babak kualifikasi Piala Asia 2015. Berada di grup C bersama dengan negara-negara kuat di sepak bola Asia, seperti Arab Saudi, China, dan Irak, Indonesia gagal bersaing, setelah hanya meraih satu poin dari enam laga.