TRIBUNNEWS.COM - David Moyes seolah tak punya waktu jeda sedikit pun untuk keluar dari kesulitan saat melakoni tugas sebagai pelatih Manchester United (MU) musim ini. Dari waktu ke waktu, mantan pelatih Everton ini terus dikepung oleh krisis.
Pelatih asal Skotlandia ini sekarang harus mengangkat moril para pemain setelah disikat Liverpool 0-3 di Old Trafford akhir pekan lalu. Bangkit dari kekalahan bukanlah hal gampang. Gawatnya lagi adalah, melawan Olympiakos Piraeus pada leg kedua 16 besar Liga Champions di Old Trafford, Kamis (19/3), MU dituntut minimal menang 3-0.
Menang 3-1 pun mereka tetap tak akan lolos. Jika MU menang 2-0 maka laga dilanjutkan ke perpanjangan waktu. Jika pun skor bertahan 2-0 untuk kemenangan MU, akan diselesaikan dengan adu penalti.
Jelas, ini menjadi tugas berat untuknya. Terlebih, pascakekalahan dari Liverpool, tersebar isu Moyes bentrok dengan legenda MU, Ryan Giggs. Bentrok itu kabarnya dipicu ketidak-setujuan Giggs --yang sekarang jadi asisten pelatih-- dengan taktik dan strategi Moyes yang tak sesuai dengan tradisi di Old Trafford selama ini.
Kendati juru bicara MU membantah adanya perseteruan, namun setidaknya rumor tersebut melontarkan sinyal makin tak harmonisnya suasana di ruang ganti Theatre of Dream. Kondisi itu pastinya tak kondusif jelang laga hidup mati melawan wakil dari Yunani tersebut.
Lepas dari ajang Liga Champions, tugas berat lain langsung menantinya. MU akan bertandang ke kandang West Ham (23/3), sebelum menjamu Manchester City (26/3), keduanya dalam lanjutan Premier League.
Sejumlah media di Inggris berspekulasi, tiga laga tersebut akan sangat menentukan nasib Moyes. Karenanya perjalanan sang pelatih asal Skotlandia melakoni tiga laga itu akan sangat menguras mental dan energinya.
Ia memang sangat patut khawatir bakal ditendang dari kursi kepelatihan. Dalih bahwa Moyes akan tetap dipertahankan lantaran musim ini sedang menjalani masa transisi, tentunya tak bisa lagi bisa diterima jika grafik Setan Merah terus menurun.
Sembilan bulan bertugas, ia telah memerosotkan MU dari peringkat satu ke peringkat tujuh dengan tabungan minus 26 poin dari yang ditorehkan Wayne Rooney cs musim lalu!
Musim ini, Man United telah kalah sembilan kali di ajang Premier League. Itulah performa terburuk mereka sejak 2001-02. Mereka pun di ambang tak mendapat tiket Liga Champions musim depan, hal yang tak pernah terjadi sejak 19 tahun lalu. Memenangi Liga Champions musim ini menjadi satu-satunya kesempatan untuk bisa meraih tiket ke Eropa musim depan.
Di tengah segala tekanan, Moyes menyerukan kepada timnya untuk berjuang mati-matian demi menyalakan secercah harapan. "Para pemain kami cukup sadar akan arti penting dalam pertandingan Rabu ini, dan apa yang harus kita raih," kata Moyes.
Setidaknya, pasukan Setan Merah punya modal historis yakni mencatatkan rekor kemenangan 100 persen di kandang sendiri atas Olympiakos. Dan wakil dari Yunani itu belum pernah mengecap satupun kemenangan dari 11 laga tandang mereka di tanah Inggris.
Namun, sejarah juga menunjukkan, MU tercatat hanya pernah sekali menang setelah kalah di leg pertama Liga Champions, yakni tahun 2007 ketika mereka membantai AS Roma 7-1 untuk membalas kekalahan 1-2 di leg pertama.
Di laga ini, United masih belum akan diperkuat Nani yang terus dibekap cedera. Duet Jonny Evans dan Chris Smalling kondisinya meragukan. Sedang Juan Mata tak bisa dimainkan karena berstatus cup-tied.
Sementara itu, pasukan Olympiakos tiba di Old Trafford dengan penuh percaya diri. Tim berjuluk Thrylos alias The Legend mendapat dukungan moral setelah menang 2-0 atas Panathinaikos di Liga Yunani, akhir pekan lalu yang memastikan mereka menggenggam gelar juara ke-41 kalinya.
Mereka mengklaim tak akan bermain bertahan. Alih-alih justru akan tampil ofensif sama seperti di leg pertama. Alasannya, kata pelatih Michel, bermain bertahan akan membuka peluang lawan untuk mencetak gol. "Kami akan bermain seperti biasa, dan berusaha mencetak gol untuk membuat posisi mereka lebih sulit," katanya.
Penyerang Nelson Valdez mengklaim siap memimpin rekan-rekannya di lini serang. "Kita tak akan bermain defensif. Kita ke sana untuk bermain menyerang. Kami bermain denga pikiran skor masih 0-0." katanya.
Gelandang Joel Campbell yang tampil gemilang di leg pertama, mengaku sudah mencium aroma kemenangan. "Kami telah sangat dekat untuk meraih sesuatu yang hebat. Tampil bagus di Old Trafford sangat penting. Saya yakin ini adalah impian para pemain," ujar pemain 21 tahun pinjaman dari Arsenal ini.