TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Empat klub sepakbola asal Sumatera Utara akan saling jegal di kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia musim ini. Gambaran ini selaras dengan keputusan PT Liga Indonesia, operator kompetisi Liga Indonesia. PSMS Medan, Pro Duta, PS Kwarta dan PS Bintang Jaya Asahan berada di grup I.
Saling jegal menjadi label merujuk pada regulasi PT LI. 63 klub dibagi dalam delapan grup. Tiap grup hanya diwakili satu klub terbaik untuk fase delapan besar. Sebab itulah, hanya satu dari empat tim asal Sumut yang bisa melaju ke delapan besar. Itupun dengan syarat, mampu mengalahkan kontestan lainnya.
Empat tim telah menggeber kesiapan pasukan masing-masing. Uniknya, pertandingan bertajuk uji coba di masa pramusim mampu disabet dengan hasil gemilang. Masing-masing pelatih pun mengklaim grafik kualitas tim mengalami peningkatan signifikan.
Pelatih PSMS Medan pimpinan Indra Sakti Harahap (sesuai keputusan PT LI), Kustiono sadar betul tiap derby Sumut bakal menghadirkan persaingan sengit. Gengsi kedaerahan dipastikan melabeli tiap pertemuan. Namun, di sisi lain menjadi pelecut terbentuknya tim yang berkualitas.
Kus, demikian sapaan akrabnya, menuturkan kewaspadaan tinggi tak hanya dibingkai pada empat klub. Empat klub lainnya di grup I juga punya potensi sama bahayanya. Kus lebih memilih untuk mendongkrak level kualitas internal, anak asuhnya.
"Tiap tim pastinya punya persiapan ekstra menjemput Divisi Utama. PSMS Medan juga demikian, dan kami siap melakukan yang terbaik. Semua tim, tak cuma tiga tim Sumut, patut diwaspadai. Semua adalah lawan kuat," ucapnya.
Pelatih PS Kwarta, Slamet Riyadi punya pandangan sedikit berbeda. "Tanpa bermaksud mengenyampingkan klub-klub lain, saya melihat lawan terkuat tetap tim-tim asal Sumut. Sebab keempat tim yang ada, sama-sama punya materi pemain bagus dan merata. Ini jadi ajang pembuktian, siapa yang terbaik," ucapnya lirih.
Asisten Pelatih Pro Duta, Ansyari Lubis menilai delapan kontestan di grup I sudah saling kenal karakter permainan. "Saya pikir delapan klub punya kesempatan sama besar, peluang serupa. Aturan yang menetapkan satu klub terbaik tiap grup akan membuat kompetisi menjadi kompetitif," tutur legenda sepakbola Indonesia ini.
Zulheri "Buyung" Lubis optimistis skuat besutannya bisa tampil menyengat. Promosi perdana ke liga profesional menjadi cemeti pembuncah semangat meraih terbaik. Di ranah Sumut, hasrat menjadi terbaik justru sangat besar.
"Semua tim memang punya peluang yang sama. Tapi persaingan empat klub Sumut pasti sangat sengit. Kami tidak akan terganggu oleh kondisi ini, sebab kami punya persiapan matang dan siap menghadirkan kejutan," tandasnya. (cr8/tribun medan)