News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

30 Persen Saham AC Milan akan Dijual ke AS dan Timur Tengah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Barbara Berlusconi.

TRIBUNNEWS.COM - Keluarga mantan perdana menteri Italia, Silvio Berlusconi, sedang mempertimbangkan untuk menjual antara 20 hingga 30 persen saham AC Milan, klub sepak bola yang dia beli pada 1986 dan sukses menjadi raksasa Eropa.

Co-chief executive Milan, Barbara Berlusconi, yang merupakan putri dari raja media tersebut, mengatakan dalam konferensi pers pada Rabu (2/4/2014) bahwa keluarga mereka sedang mencari mitra. Karena itu, dia akan pergi ke Timur Tengah dan kemudian ke Amerika Serikat, untuk melanjutkan proses tersebut.

Rumor yang sedang berembus kencang beberapa waktu lalu mengatakan bahwa Berlusconi mencari investor baru bagi timnya yang tengah mengalami masa buruk di kompetisi domestik. Saat ini Rossoneri terpuruk di papan tengah Serie-A, yang membuat mereka hampir pasti tak bisa bermain di Liga Champions pada musim depan - bahkan di Liga Europa.

Sepak bola Italia memang telah mengalami pukulan telak akibat hooliganisme dan skandal pengaturan skor. Mereka juga tak memiliki magnet besar, yang membuat investor tertarik menanamkan modal, seperti yang terjadi di klub-klub Inggris dan Perancis dalam beberapa tahun terakhir.

Meski demikian, angin perubahan mulai berembus ke negara tersebut. Penguasaha Indonesia, Erick Thohir, beserta mitranya, membuat terobosan dengan membeli mayoritas saham rival sekota Milan, Inter Milan, pada November tahun lalu. Thohir dan rekannya menggelontorkan dana sekitar 350 juta euro (sekitar Rp 5,444 triliun) untuk memiliki salah satu klub raksasa Serie-A tersebut.

Klub berlambang serigala yang menjadi kebanggaan warga ibu kota Italia, AS Roma, juga telah berpindah tangan. Sebuah grup investasi dari Amerika mengambil kendali Giallorossi.

Setelah membeli AC Milan, Berlusconi dengan cepat mengubah klub itu menjadi tim elite di Italia dan Eropa. Mereka memenangi gelar Serie-A pada 1988 dan kemudian Piala Eropa, yang menjadi cikal bakal Liga Champions, dalam dua musim berikutnya.

Kesuksesan Milan membantu Berlusconi membangun citra dirinya dan dia pun terjun ke dunia politik pada tahun 1990-an bersama sebuah partai yang mengambil inspirasi nama sepak bola "Forza Italia" (Go Italy).

Namun sejak 2011, Milan tak pernah lagi memenangi gelar Serie-A, dan mereka kehilangan sejumlah pemain terbaik yang meninggalkan San Siro. Ini memperlihatkan bagaimana keseimbangan kekuatan keuangan dalam sepak bola Eropa telah menjauh dari Italia.(reuters/Kompascom)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini