TRIBUNNEWS.COM - Secara matematis, situasi pada leg kedua semifinal Liga Champions antara Chelsea dan Atletico Madrid akan berlangsung cepat jika satu di antara tim mencetak gol lebih dulu secara cepat. Maklum, pada laga leg pertama, kedua tim bermain imbang tanpa gol.
Jika laga berakhir imbang 1-1, maka Chelsea kalah gol tandang. Karenanya, untuk mengejar gol, Chelsea diprediksi bermain menyerang sejak awal pertandingan. Gelandang Chelsea, Andre Schurrle mengaku sudah terbiasa bermain dengan dua skema permainan tersebut.
Pemain asal Jerman ini mengaku para pemain terbiasa bermain dengan dua skema permainan. Dari bertahan total lalu seketika berubah menjadi menyerang secara penuh,. seperti merunduk tapi tiba-tiba menyengat.
"Kami dapat bermain di dua skema permainan. Kami menunjukkannya di laga melawan Arsenal. Ketika dibutuhkan, kami dapat ke luar menyerang dan mencetak gol,.” ujar Schurrle seperti dilansir Sky Sport.
"Kami tahu, kami dapat melakukannya dan berharap memberikan Atletico masalah jika mereka mencoba bermain bertahan. Tim ini sudah tahu bagaimana pentingnya mengalahkan mereka,” tuturnya.
Tuan rumah juga punya sejarah cemerlang jika berlaga di kandang pada babak semifinal. Sejak mengikuti Inter-Cities Fairs Cup pada 1966, klub asal kota London tidak pernah kalah di kandang dalam semifinal kompetisi Eropa. Dua pertandingan di antaranya dimenangkan melalui tendangan adu penalti.
"Kami harus melakukan cara terbaik dan percaya diri. Kami membutuhkan keseimbangan, terutama ketika bermain di kandang. Jika kedudukan 0-0, laga dilanjutkan ke perpanjangan waktu dan tendangan penalti. Tetapi, jika 1-1 atau hasil imbang lebih dari itu, maka akan tersingkir. Kita membutuhkan kemenangan,”ujar Schurrle.