Laporan Wartawan Harian Super Ball, Rafli Aditya Priatna
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Kemenangan Real Madrid dengan agregat 5-0 atas Bayern berkat strategi bertahan yang diterapkan Carlo Ancelotti sah sah saja. Hal itu dikatakan oleh Yeyen Tumena saat acara nonton bareng Heineken "Share The Sofa" di Eclectic Resto and Bar, Cilandak Townsquare, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (30/4/2014) dini hari.
"Ini merupakan strategi dari pelatih Carlo Ancelotti. Pada fase pertama, Real Madrid bertahan dahulu baru melakukan serangan. Sepersekian detik pemain Bayern melakukan kesalahan, maka peluang itu akan dijadikan gol oleh para pemain Madrid," kata Yeyen, usai pertandingan semifinal selesai.
Yeyen Tumena yang saat ini sedang sibuk menjadi pelatih kepala Timnas Indonesia U-14 ini berkomentar mengenai persentase penguasaan bola yang dilakukan tim asuhan Pep Guardiola. Dia mengatakan, menguasai ball possesion belum tentu memenangi pertandingan, Madrid memiliki shot on goal lebih banyak, terbukti efektivitas ada di Real Madrid.
Pertandingan besar antara tim besar yang masing-masing mengoleksi jumlah trofi Liga Champions paling banyak di negaranya memang memancing ratusan juta pasang mata di seluruh dunia menyaksikan pertandingan ini.
"Di Liga Champions musim ini banyak kejutan, di kala itu Barcelona juga bertemu dengan Manchester City, namun langkah mereka terhenti. Sekarang tinggal menunggu pertandingan semifinal malam nanti apakah Chelsea atau Atletico yang lolos ke final," kata Yeyen Tumena.
Yeyen menambahkan, ada mitos yang mengatakan, apabila tim yang mengalahkan Barcelona, itu yang menjadi juara Champions. Dalam hal ini, Atletico Madrid yang diprediksikan. Tapi itu hanya sekadar mitos, nanti pertandingan selanjutnya yang membuktikan.