Laporan Wartawan Tribunnews.com, Deni Budiman
TRIBUNNEWS.COM - TEKANAN untuk menjadi juara dunia memang sangat tinggi. Namun, pasukan Samba setidaknya bisa merasa tenang, dan percaya diri karena mereka berada di bawah ketiak pelatih berpengalaman, Luiz Felipe Scolari.
"Big Phil", panggilannya memang seorang pria yang tetap tenang sekalipun diterjang badai tekanan. 12 tahun lalu, pria 65 tahun ini melawan opini publik dengan berhasil membawa Brasil meraih trofi juara dunia kelima-kalinya.
Felipao, kembali duduk di kursi panas tim Samba pada Desember 2012 setelah bertualang melatih Brasil selama lima tahun, dan juga sempat menukangi Chelsea, serta klub Bunyodkor di Uzbekistan.
Ia kembali ke Brasil untuk mengarsiteki Palmeiras sebelum mengambil alih kursi pelatih tim Samba. Felipao disebut-sebut berhasil memadukan para pemain muda Brasil yang sarat talenta menjadi tim solid, tajam menyerang, menguasai bola di lini tengah, dan kuat dalam bertahan.
Dengan berani, Scolari pun memilih para pemain muda untuk skuatnya yang sekarang. Dari 23 nama pemain yang dipanggil hanya enam pemain yang pernah bertarung di level piala dunia.
Ia bahkan tidak memanggil pemain sarat pengalaman seperti Kaka dan Robinho. Pemain yang bermain cemerlang di klubnya Inter Milan Hernanez juga ditinggal di rumah.
Enam pemain yang pernah merasakan Piala Dunia adalah Julio Cesar, Maicon, Dani Alves, Silva, Ramires dan Fred. 17 pemain lainnya akan segera melakukan debut di turnamen paling bergengsi di planet bumi itu.
"Mereka memang belum berpengalaman di Piala Dunia, tapi mereka bermain sangat bagus di kompetisi Eropa, Liga Champions. Kami punya pengalaman yang sama pada Piala Dunia 2002 dan menjadi juara." kata Scolari.
"Jangan lupa kami juga memanggil beberapa pemain berpengalaman dan itu sangat berguna untuk membantu para pemain muda. dari segi apa pun saya tidak meragukan 23 pemain ini," imbuhnya.
Dua pemain Liverpool Philippe Coutinho dan Lucas Leiva tidak masuk dalam daftar itu. Sementara gelandang Chelsea Oscar, yang mendapat kritik dari pelatihnya Jose Mourinho dipanggil. Mourinho menyebut Oscar adalah pemain terbaik Chelsea hingga Desember lalu. Namun setelah itu performanya menurun tajam dan jarang menjadi starter.
"Itu bukan urusan saya. Menurut saya Oscar adalah salah satu pemain terbaik dunia yang kami miliki. Saya tidak peduli dengan komentar para pelatih mengenai pemain-pemain saya," kata Scolari.
Dari komposisi pemain yang dipanggil, Scolari kemungkinan akan memainkan pola 4-2-3-1. Posisi bek akan diisi Dani Alves, David Luiz, Thiago Silva dan Marcelo. Di depan mereka ada dua gelandang Paulinho dan Luis Gustavo untuk mendukung pergerakan Neymar, Oscar, dan Hulk. Di lini terdepan tentu diisi "si anak emas" Scolari, Fred.
Kariernya sebagai pelatih yang cemerlang, tak seiring-sejalan dengan kiprahnya saat masih jadi pemain. Big Phil yang lahir di Passo Fundo 64 tahun yang lalu ini dikenal sebagai pemain yang biasa saja. Bahkan Ia juga sempat dicap sebagai pemain yang tak layak masuk tim utama manapun karena teknik dan fisiknya yang dinilai di bawah rata-rata.
Ia pensiun sebagai pemain pada tahun 1982 dan memutuskan untuk menjadi manager sekaligus pelatih kesebelasan Centro Sportivo Alagoano.
Takdir Scolari sepertinya memang adalah untuk jadi pelatih, dan bukannya jadi pemain. Tangan dinginnya sebagai pelatih mulai bekerja. Hanya dalam satu musim, Scholari bisa membawa CSA menjuarai Alagoano State Championship.
Tak hanya di Eropa, Scolari juga pernah melatih di Kuwait untuk kesebelasan Al Qasidiya Kuwait. Pria yang lahir pada November 1948 ini sukses membawa tim tersebut menjuarai Kuwait Emir Cup pada tahun 1989. Scolari juga menjadi pelatih bagi tim nasional Kuwait pada tahun 1990 dan membawa mereka menuju kemenangan di Gulf Cup of Nation di tahun yang sama. Sayangnya, Ia harus kembali ke Brasil ketika Irak mulai menyerang Kuwait.
Pada bulan Juni 2001, Scolari ditunjuk menjadi pelatih tim nasional kampung halamannya, Brasil yang kala itu terancam gugur di babak kualifikasi Piala Dunia FIFA 2002. Tak hanya berhasil membawa tim Samba lolos kualifikasi, Ia bahkan membawa tim samba menjuarai Piala Dunia FIFA 2002.