Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Ketua Umum Persitara Jakarta Utara, Rizal Hafid mengaku sudah bingung mencari dana operasional. Sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan dana dari sponsor atau investor.
"Kami sudah berusaha memberikan proporsal ke berbagai perusahaan besar di Jakarta Utara. Tetapi sampai sekarang belum ada yang deal. Saat ini kami sedang melakukan pembicaraan dengan salah seorang calon investor yang katanya mau memberikan dana sponsor di putaran kedua. Mudah-mudahan kesepakatan bisa cepat dilakukan. Sehingga tunggakan gaji pemain bisa segera dilunasi," ujar Rizal kepada Harian Super Ball, Senin (12/5/2014).
Rizal menerangkan, dirinya sedang berusaha agar Persitara tidak dibubarkan. Oleh karena itu, dia berharap ada pihak yang mau menyelamatkan tim kebanggaan warga Jakarta Utara itu.
"Untuk menyelesaikan kompetisi ini, dibutuhkan dana Rp 2 miliar. Jika ada pihak yang bersedia membantu, Persitara pasti bisa diselamatkan, karena gaji pemain adalah hak-hak pemain yang harus dipenuhi. Saya sudah tidak mampu mengelola tim ini, karena tidak memiliki dana lagi," tutur Rizal.
Rizal pun meminta kesabaran pemainnya. "Tunggakan gaji hanya satu bulan saja. Totalnya Rp 150 juta. Saya sudah meminta loyalitas pemain, karena putaran pertama tinggal melawan PS Bengkulu. Di putaran kedua, kami akan bekerja keras untuk mendapatkan sponsor atau investor. Sehingga seluruh gaji pemain bisa dibayar," ucap Rizal.
"Kami sudah berusaha memberikan proporsal ke berbagai perusahaan besar di Jakarta Utara. Tetapi sampai sekarang belum ada yang deal. Saat ini kami sedang melakukan pembicaraan dengan salah seorang calon investor yang katanya mau memberikan dana sponsor di putaran kedua. Mudah-mudahan kesepakatan bisa cepat dilakukan. Sehingga tunggakan gaji pemain bisa segera dilunasi," ujar Rizal kepada Harian Super Ball, Senin (12/5/2014).
Rizal menerangkan, dirinya sedang berusaha agar Persitara tidak dibubarkan. Oleh karena itu, dia berharap ada pihak yang mau menyelamatkan tim kebanggaan warga Jakarta Utara itu.
"Untuk menyelesaikan kompetisi ini, dibutuhkan dana Rp 2 miliar. Jika ada pihak yang bersedia membantu, Persitara pasti bisa diselamatkan, karena gaji pemain adalah hak-hak pemain yang harus dipenuhi. Saya sudah tidak mampu mengelola tim ini, karena tidak memiliki dana lagi," tutur Rizal.
Rizal pun meminta kesabaran pemainnya. "Tunggakan gaji hanya satu bulan saja. Totalnya Rp 150 juta. Saya sudah meminta loyalitas pemain, karena putaran pertama tinggal melawan PS Bengkulu. Di putaran kedua, kami akan bekerja keras untuk mendapatkan sponsor atau investor. Sehingga seluruh gaji pemain bisa dibayar," ucap Rizal.