TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Persija Jakarta hampir dipastikan kembali menggunakan taktik "parkir bus" saat meladeni Arema Cronus di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (18/5/2014). Tim berjulukan Macan Kemayoran akan bermain sabar dan mengandalkan serangan balik.
Tim asuhan Benny Dolo sebenarnya mampu meredam serangan agresif Arema pada pertemuan pertama di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (4/5/2014). Namun sayang, tim Ibukota harus menerima kekalahan 0-1 melalui eksekusi penalti Gustavo Lopez.
"Dengan skuad yang ada saat ini, kami tidak bisa terbuka meladeni permainan Arema. Semua pemain harus disiplin untuk menutup pergerakan pemain lawan dan lakukan serangan balik efektif," kata Benny kepada Harian Super Ball.
Pelatih yang akrab disapa Bendol itu tidak memedulikan kritik soal taktik parkir bus yang kini mulai akrab pada dirinya. Strategi tersebut, lanjut Benny, terpaksa dilakukan saat menghadapi tim pesaing yang memiliki daya gedor yang ekplosif.
Persija dinilai telah memainkan sepak bola negatif yang cenderung menumpuk pemain bertahan pada dua laga terakhir di putaran pertama. Anak-anak Jakarta menerapkan pertahanan berlapis saat menghadapi Arema dan Persib Bandung (8/5).
Taktik bertahan di era modern yang akrab diterapkan Jose Mourinho itu pun menuai hasil lumayan saat bertandang ke Bandung. Andritany Ardhiyasa dkk sukses mencuri satu poin setelah menahan imbang Persib tanpa gol di Stadion Si Jalak Harupat.
"Tidak masalah dibilang parkir bus atau kereta sekalian, karena itu bagian strategi. Mourinho saja tetap menggunakan taktik seperti itu dengan materi pemain bagus sekelas Chelsea," ungkap Bendol.
Meski demikian, Persija berjanji memberikan kejutan kepada tuan rumah. Meski kalah kualitas pemain, namun pelatih 63 tahun itu akan memanfaatkan kerjasasama tim secara efektif.
"Kami sudah mengenal permainan Arema. Mereka tim yang bagus, tapi tidak ada tim yang tidak bisa dikalahkan," ujar Bendol yang juga pernah membesut Arema itu.