Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Mantan palang pintu Timnas Italia, Marco Materazzi, buka suara atas kasus masa lalu tandukan kepala oleh Zinedine Zidane alias head-butted. Ini terjadi dalam final Piala Dunia 2006 yang digelar di Jerman dan dimenangi oleh Italia lewat adu penalti, setelah kedudukan akhir 1-1.
Materazzi yang lama membela Inter Milan akhirnya buka suara perihal faktor penyebab Zidane lepas kontrol. Sebenarnya ini pernah sedikit diungkapkan setahun setelahnya atau tahun 2007. Tapi kini Materazzi mengulanginya lagi agar persoalan ini tuntas.
"Suatu saat, saya dalam posisi berhadapan. Saya lantas angkat lengan saya. Saya sedikit memberikan sentakan dengan tubuh saya. Ini sebenarnya gerakan standar untuk memanasi lawan. Saya sudah ratusan kali melakukan hal seperti ini di lapangan," kata Materazzi.
Setelah menyenggol dirinya, Marco masih mencoba memanasi dengan memberikan pernyataan maaf dan ia ingin tukar kaus setelah laga.
"Tapi ia tak mau. Saya lantas bilang 'daripada kausmu, aku lebih suka adik kamu'. Mungkin ini langsung membangkitkan adrenalinnya. Apa yang terjadi selanjutnya sangat tidak saya duga. Ia berjalan ke arah saya. Ia menanduk bahu saya," katanya.
Marco menyatakan bahwa ia dalam kesadaran penuh saat terjadi tandukan alias head-butted seperti ini dan Zidane diganjar kartu merah. Ia juga mengakui bahwa ucapannya memang menyakitkan.
"Ada yang spekulasi atas ucapan saya bahwa saya menyebut Zidane teroris atau menyebut ibunya. Dengan penjelasan ini, saya berharap semua jelas," katanya.
Baca di Koran Super Ball, Sabtu (24/5/2014)