Laporan Wartawan Tribunnews.com, Deodatus S Pradipto
TRIBUNNEWS.COM - Ada pemandangan yang menggugah emosi ketika tim nasional Jepang menjalani pemusatan latihan di Kagoshima, Minggu (25/5/2014) lalu. Pemandangan itu pun diharapkan bisa mengangkat semangat Samurai Biru untuk menuai kesuksesan di Brasil.
Ketika Jepang menjalani latihan fisik dan taktik, sejumlah penggemar turut menyaksikan latihan itu. Penggemar membentangkan spanduk “Dreams into Power” di tepi lapangan.
Namun demikian, bukan spanduk itu yang menyita perhatian pelatih Jepang, Alberto Zaccheroni, melainkan pidato seorang pelajar sekolah dasar asal Perfektur Fukushima, Tomohiro Kitahara.
“Impian saya adalah Fukushima kembali seperti sedia kala. Saya ingin pergi ke festival lagi dan Jepang bisa kembali berlatih di Fukushima seperti dulu,” ujar Tomohiro yang mengenakan jersey Jepang seperti dilansir Japan Times.
Sebelum berlatih di Kagoshima, Timnas Jepang selalu menjalani pemusatan latihan di Fukushima. Di sana terdapat J-Village, kamp pelatihan Samurai Biru.
Fukushima merupakan tempat tinggal tentara nasional dan pusat pembangkit listrik Jepang. Jepang kemudian meninggalkan Fukushima usai bencana tsunami pada 2011 yang berujung rusaknya pembangkit listrik tenaga nuklir mereka.
Mimpi itu hanya sebagian kecil dari harapan yang ditanggung oleh skuat asuhan Alberto Zaccheroni. Presiden Japan Football Association (JFA), Kuniya Daini, memasang target tinggi kepada Samurai Biru di Piala Dunia 2014.
“Tidak ada pertandingan mudah di Piala Dunia, namun target minimum kami adalah meraih pencapaian yang lebih baik dari Piala Dunia terakhir (babak 16 besar),” kata Daini.