TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Pemilik klub Manchester United, Malcolm Glazer, meninggal dunia dalam usia 85 tahun, Rabu (28/5/2014) pagi. Demikian konfirmasi dari klub NFL, Tampa Bay Buccaneers, yang juga merupakan milik pengusaha itu.
Tak disebutkan secara pasti penyebab kematian pria kelahiran Rochester, New York, 25 Agustus 1928 itu. Yang pasti, Glazer sudah mengalami gangguan kesehatan sejak 2006, ketika mengalami stroke sebanyak dua kali. Akibat sakit itu, Glazer mengalami kesulitan berbicara, serta pergerakan tangan dan kaki kanannya menjadi terbatas.
Nama Glazer mulai dikenal dunia ketika pada tahun 2005 dia membeli Manchester United dengan harga 1,47 miliar dollar AS (sekitar Rp 17,110 triliun), meskipun ditentang oleh para penggemar salah satu klub terkaya di dunia itu. Sebelumnya, gaya manajemen Glazer telah mengubah Bucs dari bahan tertawaan menjadi model waralaba pada 2003 ketika mereka memenangkan Super Bowl 48-21 atas Oakland Raiders.
"Pikiran semua orang di Manchester United bersama keluarganya malam ini," demikian pernyataan Manchester United.
Glazer merupakan putra seorang pedagang suku cadang jam tangan. Dia mulai bekerja bagi usaha keluarga pada usia delapan tahun dan mengambil alih kendali dalam usia yang masih muda ketika ayahnya meninggal dunia pada tahun 1943.
Keluarga Glazer sukses memajukan perusahaannya dan mereka mengembangkan usahanya dengan melakukan investasi di berbagai bidang seperti restoran, stasiun televisi, real estate, gas alam dan produksi minyak serta usaha lainnya. Majalah Forbes menempatkan keluar ini di peringkat ke-354 daftar orang terkaya di dunia dengan kekayaan bersih mencapai 4,2 miliar dollar AS (sekitar Rp 48,888 triliun).
Dia membeli Bucs pada 1995 dengan rekor harga 192 juta dollar AS (2,234 triliun). Sejak itu, klub tersebut menjadi salah satu yang diperhitungkan di pentas NFL. Oleh fans klub itu, yang sebelumnya "tak punya uang", Glazer disebut sebagai penyelamat.
Glazer pun membuat sensasi dengan membeli MU seharga lebih dari 1,47 miliar dollar AS. Meskipun berbagai tekanan dari para penggemar MU terus menimpanya, Glazer tetap bertahan dan malah menghadirkan kesuksesan di Old Trafford dengan raihan trofi Piala Liga pada 2006, 2009 dan 2010, gelar Premier League dari 2007-09, 2011 dan 2013 dan Liga Champions serta Piala Dunia Antarklub pada 2008.
Ketika mengambil alih klub raksasa Liga Inggris itu, Glazer harus menanggung utang The Red Devils sebesar lebih dari 1,1 miliar dollar AS (sekitar Rp 12,804 triliun). Tetapi sejak tahun 2005 hingga sekarang, utang itu bisa dipangkas hingga menjadi sekitar 600 juta dollar AS (sekitar Rp 6,984 triliun). Bahkan walaupun MU hanya finis di peringkat ketujuh pada musim 2013/14, yang merupakan terburuk dalam 24 tahun, mereka masih mencatat rekor penghasilan 700 juta dollar AS (sekitar Rp 8,148 triliun).