TRIBUNNEWS.COM - Luis Suarez ingin mengubah citra buruknya di mata publik, setelah beberapa insiden kontroversial yang melibatkan dirinya. Dalam tiga tahun terakhir, Suarez mendapat sorotan tajam karena perilakunya yang dinilai tidak baik, terutama saat di dalam lapangan.
Posisi striker Uruguay dan Liverpool tersebut semakin tertekan lantaran dia dinyatakan terbukti melakukan pelecehan rasial terhadap bek Manchester United, Patrice Evra. Insiden tersebut terjadi pada pertandingan Liga Inggris, Oktober 2011.
Sanksi berat dan kecaman kembali menerpa Suarez pada Aril 2013. Dia menggigit lengan bek Chelsea Branislav Ivanovic. Akibatnya, striker berusia 27 tahun tersebut diganjar sanksi larangan bermain dalam 10 pertandingan. Sanksi tersebut berlaku hingga awal musim 2013-2014. Ketika bebas, Suarez seperti ingin menumpahkan 'amarahnya'.
Tapi, kali ini dia tidak lagi bersikap negatif. Mantan striker Ajax Amsterdam ini menggila dengan memborong 31 gol dalam 33 pertandingan Liga Inggris musim lalu. Prestasi yang menahbiskan dirinya sebagai Pemain Terbaik Liga Inggris 2013-2014 dan merebut Sepatu Emas, lambang supremasi pencetak gol terbanyak. Suarez menegaskan, dia ingin penampilannya lebih merepresentasikan dirinya dari pada kecerobohannya.
"Saya ingin mengubah citra anak nakal, karena saya merasa diri saya sama sekali tidak seperti digambarkan orang lain," tegasnya, sebagaimana dilansir Dailymail.co.uk.
"Saya menginginkan perubahan, karena sungguh mengerikan mendengarnya dan membaca apa yang dikatakan orang tentang Anda," tambahnya.
Suarez ingin dirinya menjadi panutan, terutama bagi generasi muda. "Saya rasa saya (telah) menjadi panutan sejak musim panas lalu," katanyta.
Baca di Koran Super Ball, Kamis (5/6/2014)