TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Argentina, Alejandro Sabella, meminta skuat asuhannya agar mempertahankan ritme yang sudah dibangun setelah mengandaskan perlawanan Trinidad & Tobago di sebuah laga uji coba, Kamis (5/6) pagi WIB.
Di pertandingan itu, Argentina menang dengan skor 3-0, lewat gol sumbangan Rodrigo Palacio, Javier Mascherano dan Maxi Rodriguez.
Setelah laga itu, Argentina masih akan melakukan satu lagi laga ujicoba menghadapi Slovenia di Estadio Ciudad de La Plata, Minggu (8/6) dinihari WIB, sebelum nantinya terjun di ajang sesungguhnya, yakni Piala Dunia 2014, di mana Argentina harus menghadapi Bosnia-Herzegovina, Iran, dan Nigeria.
“Kami harus mempertahankan ritme kami di antara dua laga ini,” ujar Sabella. “Mereka ini adalah para pemain hebat, namun mereka hanya bermain bersama sekali setiap bulan, sekali setiap dua bulan, setiap enam bulan. “Lebih jauh, selalu ada masalah yang harus kami atasi, yakni menjaga irama permainan yang dinamis, pengertian satu sama lain, dan membuat diri kami lebih baik setiap kali dan setiap waktu,” kata Sabella dikutip dari Goal.com.
Bagi pelatih berusia 59 tahun itu, keseimbangan permainan akan menjadi kata kunci bagi timnya, agar bisa mencapai sukses di pesta sepakbola empat tahunan di Brasil mendatang.
Meski Argentina menang meyakinkan 3-0 atas Trinidad dan Tobago di laga uji coba sebelumnya, bagi Sabella gol dari Rodrigo Palacio, Javier Mascherano, dan Maxi Rodriguez itu belum membuatnya puas. Kerjasama tim antar-lini, menurut Sabella sama sekali belum seperti yang diharapkannya.
Di skuatnya kali ini, La Albiceleste memang memiliki sederet pemain bertalenta menyerang dan haus gol, yang dikenal sebagai ‘kuartet fantastik’. Siapa yang meragukan kualitas Lionel Messi, Gonzalo Higuain, Sergio Aguero, dan Angel Di Maria sebagai jugador di lini depan. Dengan deretan penyerang berkualitas tersebut, banyak yang memprediksi Argentina mampu meraih gelar juara Piala Dunia 2014.
Sayangnya kekuatan di lini depan Tim Tango itu, tidak diiringi dengan kekuatan di sektor pertahanan. Argentina tidak memiliki sosok tangguh di lini belakang yang mampu menghadang serangan lawan. Sebagai bukti, di kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Amerika Selatan, Argentina sukses mencetak 35 gol, namun di sisi lain mereka juga kebobolan 15 gol.
“Tugas saya mengikis ketidakseimbangan yang terjadi antar lini. Terkadang kami mampu mengatasi, tetapi di sisi lain sulit dilakukan. Argentina mempunyai barisan lini depan yang menakutkan,” ujar Sabella seperti dilansir Reuters.
“Tetapi permasalahannya adalah jarak antar pemain. Dengan cara itu lawan bisa mempersulit kami dalam membangun pertahanan. Ini masalah mental, fisik dan teknis,” kata pelatih yang pernah menangani klub Estudientes pada 2009-2011 itu.
Di laga melawan Slovenia nanti, dua bintang Argentina, Sergio Aguero dan Ezequiel Garay, masih diragukan bisa tampil. Keduanya masih berpacu dengan waktu, agar bisa sembuh tepat pada waktunya, sebelum laga perdana Piala Dunia 2014 menghadapi Bosnia dan Herzegovina pada 16 Juni mendatang.
Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA) telah mengkonfirmasi bahwa kedua pemain akan bisa tampil di Brasil. Bahkan keduanya sudah masuk dalam daftar susunan pemain di laga melawan Trinidad dan Tobago, meskipun tidak dimainkan.
Aguero dan Garay merupakan pemain yang dapat diandalkan Argentina. Musim lalu Aguero sukses mengantarkan Manchester City meraih gelar Premier League. Bersama City, Aguero mencetak 17 gol dari 23 laga. Sementara Garay, juga sukses membawa Benfica menjadi juara Primera Liga Portugal.
Di Piala Dunia 2014 nanti, Argentina akan berada di grup F bersama dengan Bosnia-Herzegovina, Iran, dan Nigeria. Sementara Slovenia tidak lolos ke Brasil. Meski demikian, pelatih Slovenia, Srecko Katanec, akan memanfaatkan laga ujicoba ini untuk mempersiapkan timnya yang akan berlaga di kualifikasi Piala Eropa 2016, yang akan dimulai pada September mendatang.
Kompas TV
Argentina vs Slovenia
Minggu (8/6) Pukul 02.00 WIB