News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Dunia 2014

Kolombia vs Yunani, Perang Dua Jenderal Yepes-Karagounis

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mario Yepes dan Giorgios Karagounis

TRIBUNNEWS.COM - Siapa lebih hebat sebagai komandan tim antara Mario Yepes atau Giorgios Karagounis akan dibuktikan di pertandingan Kolombia menghadapi Yunani di Belo Horizonte, Sabtu (14/6/2014), dalam laga perdana babak penyisihan grup C Piala Dunia 2014.

Usia tidak menjadi halangan kedua pemain senior tersebut untuk memberikan kontribusi. Yepes merupakan jaminan tangguhnya lini pertahanan Tricolor. Selama fase kualifikasi Piala Dunia 2014, Kolombia hanya kebobolan 13 gol dari 16 laga.

Kepemimpinan bek berusia 38 tahun sangat diharapkan pelatih Jose Pekerman dapat meningkatkan kondisi mental tim yang sedang terpuruk karena sejumlah pemain pilar absen di turnamen akbar sepak bola karena menderita cedera.

“Ini akan menjadi pertandingan yang rumit, seperti semua pertandingan pertama pada umumnya. Dalam sepak bola ada beberapa misteri. Kami memiliki gambaran seperti apa Yunani bermain dan mereka juga sebaliknya,” ujar Yepes seperti dilansir sports.ndtv.

Bek Atalanta kehilangan tandem Luis Perea. Absennya Perea, membuat Yepes berduet dengan Carlos Valdes (San Lorenzo) atau Cristian Zapata (AC Milan). Duet Yepes-Zapata pernah dicoba ketika Rossoneri ditangani Massimiliano Allegri.

Tak hanya Luis Perea yang ditinggal, pelatih Jose Pekerman juga tak menyertakan gelandang Aldo Leao Ramírez, Edwin Valencia, dan penyerang Radamel Falcao. Kehilangan penyerang AC Monaco merupakan sebuah kerugian.

Falcao merupakan pencetak gol terbanyak negaranya di kualifikasi dengan sembilan gol membantu Kolombia membuat final untuk pertama kalinya sejak tahun 1998. Dengan tidak adanya Falcao, Teofilo Gutierrez akan mengambil peran sebagai goal getter.

Mario Yepes mengatakan siapapun yang bermain di pertandingan pada Sabtu besok tidak akan mengubah gaya bermain Tricolor. Gaya bermain menguasai bola termasuk menyerang dari kedua sisi sayap dan melakukan serangan balik cepat telah diperagakan sejak fase kualifikasi, di mana Kolombia berada di peringkat kedua di bawah Argentina.

“Idealnya, Kolumbia memainkan cara yang sama meskipun nama-nama pemain berganti. Kami harus menguasai bola untuk memainkan bola dari kaki ke kaki. Kolombia tidak bisa mengubah gaya bermain semudah itu,” tutur Yepes seperti dilansir

reuters.Sementara, Giorgios Karagounis masih memegang peranan di lini tengah

Ethniki. Pelatih Yunani, Fernando Santos tetap percaya kepada pemain yang memegang caps terbanyak di negaranya dengan 135 laga.

Mengingat usia yang sudah menginjak 37 tahun, turnamen akbar sepak bola di Brasil kemungkinan akan menjadi yang terakhir bagi kapten tim pertama Yunani yang berhasil mempersembahkan gelar juara ketika mengangkat trofi Piala Eropa 2004.

“Sangat penting lolos ke Piala Dunia. Sangat penting membawa kebanggan bagi Yunani dan bagi mereka untuk menikmati menonton negara mereka bermain di panggung dunia. Untuk para pemain, itu adalah insentif,” kata Karagounis seperti dilansir situs SKY Sport.

Hasil di pertandingan ini menentukan langkah kedua negara lolos ke fase knockout. Persaingan di grup C sangat terbuka mengingat masing-masing negara mempunyai kekuatan relatif setara dengan dihuni, Kolombia, Pantai Gading, Yunani, dan Jepang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini