TRIBUNNEWS.COM - Pertarungan Korea Selatan versus Rusia di fase Grup H, di Stadion Arena Pantanal, Cuiabá, Rabu (18/6) pagi, menampilkan dua tim yang memiliki talenta komplet.
Ada dua individu yang menarik ditunggu kiprahnya, yakni gelandang Yuri Zhirkov (Rusia) dan Son Heung-Min (Korea Selatan). Keduanya terkenal sebagai pemain serbaguna. Tak pelak, laga kali ini bisa dibilang pamer multitalenta.
Sebagai pemain serbaguna yang bisa dimainkan di beberapa posisi seperti bek kiri, sayap kiri, gelandang bertahan, atau gelandang serang, Yuri Zhirkov juga diberkahi kemampuan lainnya yakni skill menggiring bola yang diatas rata-rata.
Kemampuan Zhirkov diatas lapangan banyak diterapkan saat bermain sebagai bek kiri. Dari deretan pemain belakang dunia, tak banyak bek yang mempunyai kemahiran dan kelincahan seperti Zhirkov.
Biasa menyisir lapangan dari sisi kiri dan menggiring si kulit bundar hingga ke kotak penalti, adalah hal yang biasa dilakukan Zhirkov. Walaupun gaya menggiring bolanya lebih mirip Robben, permainannya yang cenderung banyak membantu penyerangan juga mengingatkan publik kepada dua mantan bek Brasil, Cafu dan Serginho.
Meski saat ini berusia 30 tahun, Pelatih Rusia, Fabio Capello masih mengandalkan tenaga mantan pemain Chelsea itu untuk mendukung daya serang Beruang Merah di Grup H Piala Dunia. Pada pertandingan persahabatan terakhir melawan Maroko, Zhirkov kembali menunjukkan kelasnya bahwa dirinya pantas dihargai Chelsea 18 juta pound dengan mencetak gol lewat tendangan volley yang membantu timnya menang 2-0.
Zhirkov yang saat ini bermain untuk Dynamo Moscow, tak terlalu banyak bermain sejak pindah dari Anzhi Makhachkala. Semusim membela Dynamo Moscow, Zhirkov tercatat hanya tampil sebanyak 14 kali dan mengemas tiga gol bersama Dynamo Moscow. Ia pun hanya mengemas empat assists dengan akurasi operan sebesar 77,4 persen.
Tak menyumbang banyak assists, namun penampilan Zhirkov yang kerap mengobrak-abrik pertahanan lawan dinilai masih menjadi kunci permainan Dynamo Moscow. Alasan itulah yang menyebabkan Capello masih memanggil pemain gaek tersebut di Piala Dunia tahun ini, yang disebut-sebut sebagai Piala Dunia terakhir Zhirkov.
Dari statistik yang dicatat whoscored.com, Zhirkov mendapat rating tertinggi dalam pertandingan yang dijalaninya saat berperan sebagai bek kiri dengan nilai 8,44. Nilai ratingnya saat memainkan posisi lain di musim lalu pun terbilang lumayan.
Misalnya saat bermain sebagai sayap kiri, ia mendapat rating 7,18. Ketika sebagai gelandang serang kiri, Zhirkov mendapat nilai 7,28. Nilai terendah didapatnya saat bermain sebagai posisi pengganti, yakni hanya 6,57. Statistik juga mencatat pemain yang masuk nominasi Ballon d'Or 2008 itu masih kuat dalam perebutan bola, penguasaan bola, dan kunci permainan tim saat mengalirkan operan bola.
Jika Zhirkov disebut sebagai pemain vital bagi Rusia, lantas bagaimana dengan Korea Selatan? Negeri ginseng tersebut mempunyai youngster baru bernama Son Heung Min yang akan menjadi andalan Korea di lini tengah. Bakat alami yang dimiliki Son Heung Min membuatnya sudah merasakan kerasnya kompetisi Bundesliga di usianya yang baru menginjak 21 tahun.
Di level klub, karir Son Heung Min terbilang cepat. Karena selama tiga musim membela Die Rothosen, Son mencatat 73 penampilan dan menyumbang 20 gol. Catatan prestasi itu kemudian membuat klub Jerman lainnya, Bayer Leverkusen, tertarik mengamankan jasa Son di musim berikutnya. Ia mampu mengemas 10 gol dan empat assists dari total 31 kali penampilannya, dimana di musim kemarin ia membuat 83 peluang yang bisa berujung gol bersama tim yang berjuluk Werkself tersebut.
Pada malam nanti, Korea Selatan akan menjalani laga perdana Piala Dunia di grup H melawan Russia. Pelatih Rusia Fabio Capello mengatakan laga di Piala Dunia 2014 adalah laga pemanasan sebelum Piala Dunia 2018 yang akan diselenggarakan di Russia. Menurutnya pengalaman akan membantu timnya untuk bisa lolos mengingat tidak ada tim unggulan di grup H.
Sebelum laga Piala Dunia, Korea Selatan mencatat hasil uji coba yang kurang memuaskan. Pada bulan November lalu, tim asuhan Hong Myung Bo takluk 2-1 saat bertanding melawan Rusia di Dubai. Dan minggu lalu, semifinalis Piala Dunia 2002 itu dihancurkan Ghana 4-0 dalam laga persahabatan di Sun Life Stadium, Miami Amerika Serikat.
Mengenai peluang timnya menghadapi Russia, pemain belakang Korea Lee Yong mengatakan timnya akan berhati-hati saat mengontrol bola. Menurutnya Korea harus menghindari membuat kesalahan selama meladeni permainan Beruang Merah.
"Rusia adalah tim yang kuat dan pemainnya juga memiliki mental yang tangguh. Saat ini, kami belum berpikir untuk menghadapi Algeria dan Belgia. Pertama kami harus mengalahkan Rusia untuk melangkah ke babak 16 besar. Kami akan melakukan yang terbaik untuk melawan Rusia," tutur Lee.
Pada Piala Dunia ini, Korea akan mengandalkan Son Heung Min di lini depan untuk mengoyak gawang Rusia. Bintang muda Korea itu diprediksi akan memberikan ancaman pada lini pertahanan Rusia dikarenakan kemampuannya dalam menggiring bola dan kemampuannya mencari ruang untuk lolos dari pengawalan pemain belakang. Di lini belakang, pelatih Myung Bo mengandalkan Kim Young Gwon yang memiliki karakter petarung. Di usianya yang baru 24 tahun, Kim dinilai masih perlu memperbaiki kualitas permainannya untuk menjadi tumpuan lini belakang Korea.
Sedangkan di kubu Rusia, Capello juga mengandalkan Alan Dzagoev sebagai second striker untuk menambah daya dobrak di lini depan. Pemain berusia 23 tahun itu turut membantu klubnya saat ini CSKA Moscow meraih gelar juara Liga Rusia musim 2013/2014.