TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juventus, sedang menapaki jalan untuk kembali meraih prestasi di Eropa. Klub berjuluk Bianconeri, telah merajai Italia dengan menjuarai Serie-A dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
Namun, berbicara prestasi di benua Biru, klub yang berdiri pada 1 November 1897 ini masih jauh tertinggal dibandingkan tim raksasa seperti Real Madrid (10 gelar Liga Champions), Liverpool asal Inggris (lima gelar), ataupun rival sesama tim Italia, AC Milan (tujuh gelar).
Prestasi terakhir Juventus di kompetisi Eropa adalah meraih gelar Liga Champions pada musim 1995-1996, kemudian disusul gelar Piala Super Eropa. Ketika itu, klub asal kota Turin, Italia dilatih Marcelo Lippi. Itu merupakan gelar kedua di Liga Champions.
"Sulit membandingkan era Marcelo Lippi dengan Antonio Conte. Lippi salah satu pelatih sukses di Juventus, yang mempersembahkan gelar Liga Champions. Sementara, Conte masih membutuhkan waktu untuk meraih itu," ujar Edgar Davids, mantan pemain Juventus.
Pencapaian tertinggi Conte di kompetisi Eropa adalah, mencapai semifinal di Liga Europa. Sayang, mereka tersingkir setelah kalah agregat dari Benfica. Padahal, final kompetisi kasta kedua antar klub di Eropa pada musim lalu dilangsungkan di Juventus Stadium.
Selain perbedaan pelatih, mantan pemain timnas Belanda menilai Juventus sekarang diperkuat para pemain baru. Sekarang, Bianconeri tidak lagi diperkuat sang maestro sepak bola asal Prancis, Zinedine Zidane.
"Apabila bermain bersama Zidane, permainan menjadi lebih mudah," ujar pria berusia 41 tahun tersebut.
Edgar Davids: Conte Perlu Waktu untuk Juarai Liga Champions
Penulis: Glery Lazuardi
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger