TRIBUNNEWS.COM - Babak gugur Piala Dunia 2014 akhir pekan ini akan langsung bergulir, dengan menghadirkan 16 negara yang lolos dari babak penyisihan grup. Nantinya, laga16 besar akan bersamaan dengan bulan Ramadhan yang dijalani umat muslim sedunia.
Ada beberapa negara yang berlaga di Piala Dunia 2014, memiliki mayoritas pemain muslim. Untungnya, babak fase grup sudah selesai digelar dan ada hikmah bagi pemain Timnas Iran dan Timnas Bosnia-Herzegovina tidak lolos ke 16 besar, karena bisa menjalankan ibadah puasa di kampung halaman.
Tapi, bagi sebagian kecil pemain Timnas Perancis, Jerman, Swiss, Belgium, Aljazair, dan Timnas Nigeria yang beragama Islam, mereka menghadapi pilihan yang sulit antara menjalankan ibadah puasa atau bermain sepak bola.
Pasalnya, cukup sulit bagi mereka untuk tetap bermain dalam keadaan puasa, mengingat sepak bola menguras tenaga yang maksimal. Kondisi ini menyulitkan pemain sepak bola dengan diet yang dikontrol ketat, terutama dalam kondisi iklim Brasil yang panas dan lembab.
"Tantangan iklim ini berusaha untuk mempertahankan hidrasi setiap hari, dan kedua mencoba untuk mempertahankan tingkat energi. Massa otot juga merupakan masalah. Penelitian menunjukkan bahwa orang dapat kehilangan massa otot melalui periode di awal Ramadan," jelas Emma Gardner, ahli gizi di English Institute of Sport, kepada Reuters, Kamis (26/6/2014).
Pernyataan Gardner bertentangan dengan komentar Jiri Dvorak, kepala medis FIFA, yang mengatakan bahwa, pemain tidak cepat mengalami penurunan kondisi fisik mereka, meski dalam kondisi berpuasa.
"Kami telah membuat studi ekstensif pemain selama bulan Ramadan. Kesimpulannya, jika Ramadan diikuti secara tepat, tidak akan ada penurunan kinerja fisik pemain," kata Dvorak kepada wartawan.
Riset FIFA: Tak Ada Penurunan Kinerja Fisik Pemain Jika Ramadan Diikuti Secara Tepat
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger